[caption id="attachment_8535" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]SIMPANG EMPAT - Sekitar 50 ribu hektare tanaman kelapa sawit masyarakat Pasaman Barat diperkirakan memakai bibit palsu atau bibit tidak berkualitas.
"Persoalan ini sudah kami data dan memang diduga lebih dari 50 ribu hektare bibit kelapa sawit masyarakat palsu," kata Bupati Pasaman Barat, Syahiran.Akibat penggunaan bibit palsu tersebut maka penghasilan petani jauh berkurang. Bahkan petani banyak yang sadar tertipu ketika sawit yang ditanam buahnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Menurutnya, produksi kelapa sawit menggunakan bibit baik menghasilkan 2.000 kilogram setiap satu hektare perbulan atau sebanyak dua ton perhektare setiap bulannya.Jika menggunakan bibit palsu maka hanya menghasilkan 800 kilogram per hektare setiap bulannya. Akibatnya terjadi kehilangan produksi sebanyak 1.200 kilogram perhektare setiap bulannya.
"Terjadi kehilangan sebesar Rp720 miliar jika diambil rata-rata harga kelapa sawit Rp1.000 perkilogram. Ini sangat merugikan petani dan pihak keamanan perlu menindak tegas penjual bibit palsu," jelasnya.Ia mengharapkan kepada pihak kepolisian agar mengusut tuntas penjual bibit palsu ini, sebab sangat merugikan petani kelapa sawit yang ada.(aci)sumber:antara
Editor : Eriandi, S.Sos
