[caption id="attachment_4818" align="alignnone" width="650"]
Ahli waris ABS memabakar ban menutup jalan. (bule)[/caption]SARILAMAK - Rasa tidak puas keluarga ahli waris Abu Bakar Sidik (ABS), terhadap persoalan tanah milik mereka di Jorong Ketinggian Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota terus berlanjut. Ahli ABS kembali melakukan aksi protes dengan melakukan penutupan akses jalan, menuju Lapas Anak dan Perempuan Kelas IIb, Senin (27/4).
Aksi kali ini berlangsung lebih panas dari aksi yang pernah dilakukan sebelumnya, pertengahan bulan ini. Pasalnya, aksi kali ini dibarengi dengan pembakaran ban dan pemasangan lebih banyak spanduk protes di lokasi itu.Padahal, Lapas Anak dan Perempuan Kelas IIb Limapuluh Kota sedang melangsungkan kegiatan memperingati Hari Lembaga Permasyarakatan Indonesia ke-51. Dimana, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Sumbar, kepala Lapas se-Sumbar dan pejabat tinggi Pemkab Limapuluh Kota.
Rini ABS, salah seorang ahli waris Abu Bakar Sidik di lokasi, mengaku, aksi ini memang sengaja dilakukan pihaknya dalam rangka menarik perhatian sejumlah pihak yang berkompeten. Baik itu Pemkab Limapuluh Kota, Kejaksaan, BPN, dan lain sebagainya, termasuk Kanwil Kemenhum dan HAM."Tuntutan yang kita lakukan adalah segera diselesaikannya terkait berlarut-larutnya permasalahan tanah KTP yang sudah terjadi sejak 1996 lalu. Kita sudah meminta Kejari Payakumbuh, menyikapi kasus ini untuk diselesaikan dengan tuntas," ujarnya. (bule) Editor : Eriandi, S.Sos
