Aktivitas Kegempaan di Laut Pessel Meningkat, Ini Penjelasan BMKG

×

Aktivitas Kegempaan di Laut Pessel Meningkat, Ini Penjelasan BMKG

Bagikan berita
Foto Aktivitas Kegempaan di Laut Pessel Meningkat, Ini Penjelasan BMKG
Foto Aktivitas Kegempaan di Laut Pessel Meningkat, Ini Penjelasan BMKG

[caption id="attachment_44381" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (okezone) Ilustrasi (okezone)[/caption]PADANG - Hasil monitoring Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang mencatat, selama April 2017 terjadi 42 kali gempa bumi di Sumbar dan sekitarnya.

Kepala BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono mengatakan, dari jumlah itu hanya tiga yang dirasakan, yakni pada 10 April pukul 20.23 WIB dengan kekuatan 3,6 skala richter (SR) di Agam dan Pasaman. Kemudian pada hari yang sama pukul 22.46 WIB dengan kekuatan 3,7 SR yang dirasakan di Padang. Selanjutnya, 21 April pukul 11.00 WIB dengan kekuatan 5,3 SR dan dirasakan di Tuapeijat, Mentawai. Selain itu, gempa juga dirasakan di Padang dan Pariaman.“Hasil analisa gempa bumi yang terjadi di Sumbar disebabkan oleh aktivitas subduksi, aktivitas sesar Mentawai dan akitivitas sesar Sumatera. Gempa bumi yang terjadi pada 21 April yang terjadi di sekitar Pulau Sipora dengan kekuatan 5,3 SR dan pada kedalaman 14 km dan berdampak dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Sipora dan sekitarnya ini disebabkan aktivitas subduksi tumbukan lempeng tektonik pada kedalaman 14 kilometer,” terang Rahmat, Minggu (30/4).

Dikatakan Rahmat, yang perlu diperhatikan ialah kejadian gempa bumi pada periode April 2017 ini adalah meningkatnya aktivitas kegempaan di laut sebelah barat Pesisir Selatan. Pada periode April, di zona ini telah terjadi 15 kali gempabumi.“Walaupun gempa-gempa tersebut tidak berdampak dirasakan oleh masyarakat di sekitar Pesisir Selatan karena kekuatannya relatif kecil kurang dari 5 SR,” sambungnya.

Rahmat menambahkan dari hasil monitoring, pada April Sumbar merupakan wilayah yang tingkat aktivitas kegempaannya tinggi. Sedangkan pada bulan-bulan sebelumnya, periode Januari-Maret total kejadian gempa bumi di Sumbar mencapai 120 kali. Alhasil, sampai akhir April 2017 telah terjadi sebanyak 162 kali gempabumi di Sumbar dan sekitarnya.“Terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di zona laut di sekitar Pesisir Selatan. Hal ini tentunya perlu menjadikan perhatian kita semua untuk selalu meningkatkan kewaspadaan," lanjutnya.

Kewaspadaan ini tidak hanya pada daerah yang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan tapi juga wilayah-wilayah lain di Sumbar, karena terdapat tiga sumber ancaman gempa bumi yaitu sesar Sumatera, Sesar Mentawai dan Subduksi lempeng di Samudera Hindia sebelah barat Pulau Sumatera,” pungkasnya. (aci)agregasi okezone1

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini