[caption id="attachment_49852" align="alignnone" width="650"]
Black Brothers. (*)[/caption]PADANG - Seusai syuting video klip 2016 lalu di kawasan Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Pantai Purus, Padang, grup band legendaris Belanda asal Papua, Black Brothers, segera meluncurkan album di Indonesia pada Maret 2017.
Grup band ini juga pernah konser di Padang pada tahun lalu dan sepanggung dengan Gubernur Irwa Prayitno."Mudah-mudahan kehadiran Black Brothers di blantikan musik Indonesia akan menjawab kerinduan masyarakat Indonesia pada umumnya dan Sumatera Barat khususnya terhadap Black Brothers," ujar Novrial Anas, yang memproduseri album Black Brothers, dalam perbincangannya dengan Singgalang di Padang, Sabtu (25/2).
Novrial salah satu tokoh Minang di Jakarta yang akrab disapa Ian Anas, pemilik PT Anastra Record, menuturkan, album exclusive editions Black Brothers tersebut akan diluncurkan pada Maret mendatang di Jakarta.Dalam album itu terdapat delapan lagu baru dan lawas grup band tersebut, yakni Am I Wrong (karya Amri MK), Woti Woja (David Yunus), Hilang (Jochie Patipeiluhu), Looking for Some One (Amri MK), Humbelo (David Yunus), Hari Kiamat (Jochie Patipeiluhu), Terjalin Kembali (Jochie Patipeiluhu), Sajojo 2 (David Yunus).
Pada awalnya, personel Black Brothers yang berdiri pada 1970-an ini terdiri dari Amri MK (terompet/saksofon) Hengky MS (lead gitar dan lead vocal), Benny Bettay (bass), Yochie Pattipeiluhu (keyboard), Stevie Mambor (drum), dan David Ramagesan (saksofon).Grup band pernah 'hilang' dari percaturan industri musik dikaitkan dengan isu politik tanah air khususnya soal masyarakat Papua, sehingga personelnya pada akhir 1970 dan awal 1980 pernah lari ke Vanuatu, Australia, dan Belanda.Kini, personel Black Brothers terdiri dari Amri MK (vokalis/saksofon), Sandy (vokalis), David (vokalis/gitar), Iskandar (terompet), Bram (bass), Jean (melodi), Karry (trombone), John Kif (drum), serta Jochie dan Michael (keyboard).Band ini dikenal dengan lagu-lagu yang bertema kritik sosial, diantaranya adalah Hari Kiamat, Derita Tiada Akhir dan Lonceng Kematian. Mereka juga merupakan pionir dari penyanyi atau band yang membawakan lagu daerah dalam albumnya. (soesilo piliang)
Editor : Eriandi, S.Sos
