Bocah Akia Tergolek Lemah Melawan Empat Penyakit di Tubuhnya

×

Bocah Akia Tergolek Lemah Melawan Empat Penyakit di Tubuhnya

Bagikan berita
Foto Bocah Akia Tergolek Lemah Melawan Empat Penyakit di Tubuhnya
Foto Bocah Akia Tergolek Lemah Melawan Empat Penyakit di Tubuhnya

[caption id="attachment_51778" align="alignnone" width="650"]Akia tergolek lemah dengan empat penyakit bersanag di tubuhnya. (*) Akia tergolek lemah dengan empat penyakit bersanag di tubuhnya. (*)[/caption]PADANG - Hampir seluruh tubuh mungil Akia Wahyuda Ananda, 3 tahun 8 bulan terbalut slang-slang medis. Di mulut kecilnya terpasangan alat bantu pernapasan, slang sonde untuk masuk makan dan minuman. Kemudian ditangan bocah malang itu terpasang infus dan alat pemeriksa nadi, sedangkan di badannya melekat alat deteksi jantung. Tak sampai disitu, di kaki bagian kiri juga terpasang alat pengukur tensi.

Akia, begitu sapaan manja ayah ibunya merupakan satu dari sekian banyak anak yang dirawat di RSUP M. Djamil Padang. Putra kedua pasangan Hendrizal (35) dan Siska (29) ini dirawat dengan lima diagnosa penyakit. Mulai dari diabetes melitus, TB, gizi buruk, meningitis, hingga gizi buruk.Rabu siang (5/4) dia tergolek lemah di ruangan PICU Anak M. Djamil, dengan kondisi tak sadar diri. Hanya alat-alat medis itu yang bekerja membaluti tubuh tinggal kulit pembalut tulang. Diusianya 3 tahun 8 bulan, berat badan Akia hanya 10 kg.

Menurut Siska, ibundanya, saat usia satu tahun anaknya tersebut divonis dokter menderita diabetes melitus, dia pun sempat dirawat di M. Djamil dan diperbolehkan pulang, dengan catatan harus mendapat suntikan insulin setiap hari tanpa terputus. Namun dua minggu terakhir kondisinya memburuk dengan gelaja kejang hingga akhirnya dilarikan ke M. Djamil Padang.

Warga Jorong Batang Tambaru, Kecamatan Ulakan Tapakis Padang Pariaman ini merupakan pasien JKN KIS penerima bantuan iuran. Namun stik cek gula darah untuk memasukkan insulin ke dalam tubuhnya harus dibeli sendiri, sebab tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Harga stik tersebut Rp200 ribu perkotak dengan isi 50 buah. Sedangkan insulin disuntikan lewat stik setiap tiga jam. Pemakaian stik tentu membutuhkan dana yang cukup besar bagi keluarga Akia. Ayahnya petani yang menggarap ladang dan sawah orang dengan sistim bagi hasil. Sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

"Kami sangat bersyukur dapat BPJS Kesehatan yang dibiayai pemerintah tapi untuk membeli stik cek gula darahnya harus dibeli sendiri. Kadang uang ada, kadang tidak. Ini yang agak menjadi beban bagi kami. Pas uang ada, pasti dibeli, kalau tidak, ya tak dibeli. Jika tak ada uang, insulin tidak masuk ke tubuh Akia, padahal dia harus pakai insulin seumur hidup," sebut Siska.Selama dirawat di M. Djamil, Hendrizal, ayah Akia terus bekerja di ladang atau sawah orang yang terletak di Jorong Batang Tambaru Ulakan Padang Pariaman. Pagi hari dia membanting tulang di ladang dan sawah milik orang, sore hari dia kembali ke M. Djamil untuk menjaga Akia bersama istrinya. Ketika matahari muncul diufuk timur dia pun bergegas ke ladang dan sawah orang, agar mendapatkan hasil untuk biaya hidup mereka selama di rumah sakit.

Selaku orangtua Siska bersama suaminya terus berusaha mengobati anaknya sekuat tenaga, agar buah hati mereka sembuh seperti sedia kala. Bermain, berlari, berteriak dengan hati girang dan merajuk manja seperti sebelum Akia terbaring lemah dibalut slang-slang medis yang menjadi teman tidurnya selama dua minggu belakang.

"Tolong doakan anak saya biar cepat sembuh. Tak tega saya melihat kondisinya dibalut slang-slang medis," pinta Siska.Pejabat Pemberi Informasi M. Djamil Padang, Gustafianof mengatakan Akia saat ini dalam pantauan medis. Dia ditempatkan di ruangan PICU, karena mengalami gagal napas.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk Akia. Kita doakan saja agar kondisinya membaik," ujarnya.

Bantuan PKDPSejumlah bantuan untuk Akia Wahyuda Ananda, 3 tahun 8 bulan yang menderita empat penyakit mulai mengalir. Salah satunya dari Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Sumbar. Bantuan digalang melalui grup media sosial seperti whatssup Warga PKDP Sumbar dan Pengurus PKDP Sumbar.

Dalam grup itu penggalangan dana yang digagas Syafriawati dan Adrian Tuswandi dijalankan dengan sistim badoncek. Donasi mulai dibuka sehari setelah diberitakannya kondisi Akia, Warga Jorong Batang Tambaru, Kecamatan Ulakan Tapakis Padang Pariaman ini di Harian Singgalang, edisi Jumat 7 April 2017.Donasi diantarkan sejumlah pengurus PKDP Sumbar, seperti Gusfen Khairul, Dahnil Aswad dan Syahriawati dan diterima langsung kedua orangtua Akia, Hendrizal dan Siska.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini