Butuh Komitmen Walikota Padang Atasi Banjir

×

Butuh Komitmen Walikota Padang Atasi Banjir

Bagikan berita
Butuh Komitmen Walikota Padang Atasi Banjir
Butuh Komitmen Walikota Padang Atasi Banjir

[caption id="attachment_11934" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Banjir yang merendam Kota Padang belakangan ini tidak lain kurangnya kajian Pemko Padang terhadap daya tampung drainase. Selain itu, belum ada komitmen yang jelas dari Walikota Padang dalam mengatasi banjir.

Demikian ditegaskan Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (FDAS) Kota Padang, Prof. Isril Berd pada Singgalang, kemarin. Dikatakannya, jika ada komitmen Kota Padang untuk mengatasi banjir, maka kota bingkuang ini tidak akan direndam banjir berkpenjangan."Ini sebenarnya sederhana, jika komitmen kepala daerah ada, pasti dapat diatasi. Karena secara teknis, banjir dapat diatas,"sebutnya.

Menurutnya, yang paling krusial dari penyebab banjir yang merendam pemukiman warga adalah drainase. Daya tampung drainase tidak sebanding dengan air yang tumpah. Akibatnya, air meluap ke permukaan, merendam apa saja yang rendah.Selama ini, upaya Pemko Padang untuk membenahi drainase belum maksimal. Sehingga, titik-titik tertentu tetap saja menjadi langganan banjir di pusat provinsi ini.

"Kita perhatikan dari keberpihakan anggaran belum begitu besar untuk drainase ini,"ujarya.Dijelaskannya, dengan luas 694,96 KM bujur sangkar, yang menjadi daerah pemukiman hanya sekitar 30 persen. Sisanya masih dalam bentuk hutan dan lereng-lereng. Pemukiman tersebut pada umumnya berada pada daerah, yang sebelumnya menjadi daerah serapan.

Dengan kapasitas hujan turun dari langit hanya 1 mili meter/detik, maka dalam satu hektar lawah akan menumpahkan air sebanyak 10 meter kubik, jika 10 mili lieter akan terjadi 10 kali lipat, atau sekitar 100 meter kubik air/hektar. Jumlah itu akan menjadi berkali lipat seiring tingginya intensitas curah hujan. Di Padang curah hujan bisa mencapai 300 mili liter/detik.Perkalian air tersebut akan bertambah, dengan mengalirkan air dari ketinggian pada daerah rendah. Maka, dengan luas 694 hektar kemudian menumpuk pada daerah rendah yang hanya sekitar 30 persen daerah pemukiman di hilir, maka ribuan kubik air akan tumpah.

Akibatnya, daerah rendah seperti, Ulak Karang, Belanti, Lubuk Buaya, Pasir Putih, Pasie Nan Tigo direndam banjir."Inilah yang menjadi banjir, dan merendam apa saja yang sesuai dengan elevasi dari permukaan laut,"ujarnya.

Dengan itu, maka solusinya ada seimbangkan jumlah air tersebut dengan kapasitas daya tampung drainase. Selesaikan segera drainase pada daerah-daerah yang rawan banjir. Paling tidak menambah daya tampung pada drainase yang sudah ada."Termasuk membersihkan sedimen,"harapnya.

Dianjurkannya, jika kepala daerah di Kota Padang punya komitmen untuk menghindari banjir. Maka jangka panjang tidak salahnya membuat saluran-saluran utama yang lebih besar dari Timur ke Barat. Seperti didaerah Lubuk Buaya, Nanggalo, Batas Kota dan Belanti. (yose)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini