[caption id="attachment_6946" align="alignnone" width="650"]
Ilustrasi (net)[/caption]SINGAPURA - Harga minyak memperpanjang kerugian di Asia, karena pedagang mengkhawatirkan ekonomi Tiongkok menyusul devaluasi mata uangnya yang mengejutkan. Sementara kekhawatiran kelebihan pasokan juga menambah tekanan turun.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun sembilan sen menjadi 42,99 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman September merosot 26 sen menjadi 48,92 dolar AS per barel di perdagangan Rabu sore.WTI pada Selasa merosot ke penutupan terendah sejak Maret 2009. Sedangkan Brent juga jatuh di London, setelah langkah bank sentral Tiongkok mendevaluasi mata uangnya sebesar hampir dua persen terhadap dolar AS.
Bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBoC), menurunkan lagi penentuan posisi harian yang menetapkan nilai mata uang yuan terhadap greenback pada Rabu sebesar 1,62 persen, mengirimkan gelombang kejut baru ke seluruh pasar keuangan."Yuan Tiongkok terus melemah untuk hari kedua berturut-turut, yang bisa mendorong harga minyak terus menurun," kata Daniel Ang, analis investasi di Phillip Futures di Singapura. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi
