DPRD Sumbar Minta BBPOM Pantau Makanan Berkesinambungan.

×

DPRD Sumbar Minta BBPOM Pantau Makanan Berkesinambungan.

Bagikan berita
Foto DPRD Sumbar Minta BBPOM Pantau Makanan Berkesinambungan.
Foto DPRD Sumbar Minta BBPOM Pantau Makanan Berkesinambungan.

 [caption id="attachment_43739" align="alignnone" width="650"]Gedung DPRD Sumbar (net) Gedung DPRD Sumbar (net)[/caption]

PADANG - Baru-baru ini terjadi keracunan siswa secara massal di SMA 1 Sumbar, Padang Panjang. Sebelumnya keracunan massal juga terjadi di beberapa daerah lain. Demi menjaga agar hal itu tak terulang, DPRD Sumbar meminta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) untuk melakukan tes bahan makanan secara berkesinambungan."Selama ini BBPOM hanya melakukan tes bahan makanan pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya cuma di saat bulan Ramadhan. Hal ini harus diubah, BBPOM harus berkesimbanguan melakukan pengecekan," ujar Anggota Komisi I DPRD, Supardi, Selasa (25/7).

Dia berharap kegiatan tes bahan makanan terutama di sekitar sekolah dan rumah sakit dapat dilakukan secara berkesinambungan. Sehingga resiko jangka panjang yang disebabkan oleh bahan makanan berbahaya bisa dicegah.Berdasarkan data dari BBPOM Sumbar sudah terjadi lima kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan dengan total korban 65 orang sepanjang 2017. Hal ini disayangkan Supardi. Menurut dia, hal ini harus menjadi cambuk untuk memperketat pengawasan dan pengecekan secara berkala.

Sekolah dan rumah sakit merupakan area vital yang lebih utama untuk dijaga. Oleh karena itu dia meminta BPOM untuk dapat melakukan uji bahan makanan terutama di dekat sekolah dan rumah sakit secara berkala. Sehingga keamanan makanan terjamin.Ia juga mengimbau masyarakat agar membudayakan hidup bersih agar terhindar dari keracunan makanan. Salah satunya selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan sesuatu.

Sebelumnya Kepala BBPOM Sumbar, Zulkifli mengatakan keracunan makanan yang terjadi di provinsi ini disebabkan bukan karena panganan dalam kemasan, namun oleh panganan yang diracik seperti onde-onde, risoles, mie dan bakso.Untuk itu dalam membuat panganan masyarakat tidak hanya dituntut memastikan adonannya bersih. Namun juga wadah pembuatan hingga wadah penyajian.

Ia juga merinci lima keracunan pangan dengan 65 korban tersebut yakni terjadi di Pesisir Selatan dengan korban sebanyak delapan orang, Padang 10 orang, Kota Solok 28 orang, Kabupaten Solok tujuh orang dan Dharmasraya 12 orang. (Titi)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini