[caption id="attachment_19537" align="alignnone" width="940"]
Recep Tayyip Erdogan (abc.net.eu)[/caption]ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Rusia untuk tidak bermain api, setelah menerima laporan mengenai penahanan warganya di Rusia.
Hubungan kedua negara berada di titik terendah setelah pesawat militer Rusia ditembak jatuh oleh jet tempur Turki karena dianggap melanggar wilayah udaranya.Sebelumnya diberitakan Rusia menahan 39 pengusaha Turki yang tengah menghadiri konferensi industri pertanian di Krasnodar, Rusia. Otoritas Krasnodar mengatakan para pengusaha itu ditahan karena tidak dapat menunjukkan visa khusus yang seharusnya digunakan untuk menghadiri kegiatan bisnis dan atau komersial.
Banyak pihak yang menganggap alasan tersebut dibuat-buat dan tindakan itu merupakan upaya balas dendam Rusia kepada Turki, atas insiden penembakan pesawat militer yang menewaskan seorang pilot Rusia pada Selasa 24 November.Selain menahan para pengusaha Turki, Kremlin juga menyatakan akan menangguhkan pemberlakuan bebas visa antara Rusia dan Turki mulai 1 Januari 2016.
“Rusia bermain api dengan perlakuan mereka kepada warga kami yang berkunjung ke sana. Kami menekankan pentingnya hubungan dengan Rusia dan tidak ingin hubungan ini menjadi semakin buruk,” kata Erdogan, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (28/11)Erdogan pun berharap dapat menemui dan berbicara dengan Putin pada acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim 2015 COP21 di Paris pekan depan untuk meredakan ketegangan.Sampai saat ini pemimpin kedua negara diketahui belum melakukan kontak. Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan menolak telefon dari Erdogan sebagai reaksi atas insiden penembakan pesawat militer itu.(aci)
