[caption id="attachment_3566" align="alignnone" width="300"] (hawk 200 TNI AU) adiewicaksono.wordpress.com[/caption]PADANG - Lima unit pesawat tempur hawk 100-200 bersama dua hercules dan satu unit helikopter akan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sabtu (11/4). Mereka akan melaksanakan latihan perang di daerah ini selama satu pekan.
"Kesiapan kita, kita sudah siap dan saya sudah berkoordinasi dengan General Manager Bandara Internasional Minangkabau, karena pesawat akan mendarat di sana. Begitu juga instansi terkait, mereka sudah menyatakan kesiapan mendukung kegiatan latihan perang ini," kata Danlanud Padang, Ltk Pnb Mohammad Apon.Latihan yang digelar hingga Jumat (16/4) itu merupakan latihan jenis maverick atau menjatuhkan bom dari udara ke darat. "Jadi, para penerbang tempur kan perlu berlatih penembakan dari udara ke darat atau disebut juga air to ground dengan rudal maverick. Maverick itu nama rudalnya," jelasnya.
Adapun personil yang datang mencapai 70 orang yang terdiri dari penerbang, ground kru, kru khusus, dan juga para pendukung ditambah dengan sejumlah brigade anjing. "Anjing itu sudah standarnya, karena pesawat tempur di jaga anjing," jelas Apon lagi.Latihan perang di Padang disampaikannya sesuatu yang baru. Selama ini, pesawat tempur rata-rata berlatih di Ranai dan Natuna. "Sekarang berdasarkan rencana dan perintah Kepala Staf Angkatan Udara yang tentunya juga atas perintah panglima, pesawat tempur berkeliling Indonesia. Mereka berlatih, terutama di pangkalan yang berbatasan dengan wilayah atau negara lain dan termasuk juga Sumatera Barat," bebernya.Soal pendaratan di BIM disampaikan Apon, karena mempertimbangkan keselamatan, mengingat Lanud Padang pernah terkena gempa."Soal pendaratan di BIM, saya sudah mengupayakan ke pimpinan untuk dapat dilakukan pendaratan di pangkalan ini, tapi kita memang perlu mengkaji kesiapan dan kelaikan. Meski pun pesawat jet low engine , namun karena pernah kena gempa dan untuk alasan keamanan, maka pendaratan dilakukan di Bandara Internasional Minangkabau," ujarnya. (yuni)
Editor : Eriandi