Jendela dan Pintu Kamar Ternyata Memengaruhi Kualitas Tidur 

×

Jendela dan Pintu Kamar Ternyata Memengaruhi Kualitas Tidur 

Bagikan berita
Foto Jendela dan Pintu Kamar Ternyata Memengaruhi Kualitas Tidur 
Foto Jendela dan Pintu Kamar Ternyata Memengaruhi Kualitas Tidur 

[caption id="attachment_39783" align="alignnone" width="631"] Ilustrasi (net)[/caption]TIDUR merupakan aktivitas vital yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Dengan tidur, semua organ yang ada di dalam tubuh bisa beristirahat, sehingga ketika esok hari saat bangun, tubuh terasa rileks dan juga segar.

Seperti yang kita tahu, kualitas tidur dipengaruhi oleh durasi tidur yang cukup, yakni delapan jam. Namun, tak hanya itu, menurut studi Dr. Asit Mishra dari Eindhoven University of Technology, faktor lain yang memengaruhi kualitas tidur ialah jendela dan pintu.Menurutnya, membiarkan pintu kamar atau jendela terbuka dapat membantu seseorang untuk tidur lebih nyenyak. Jendela dan pintu terbuka bisa membantu mengurangi tingkat karbondioksida yang dihasilkan saat tidur.

“Tanpa sadar, kita menghabiskan hampir sepertiga dari kehidupan kita di kamar tidur, tetapi kita sering mengabaikan kualitas udara di kamar tidur kita,” kata Mishra, seperti dilansir dari Asiaone, Senin (18/12/2017).Untuk membuktikan studi tersebut, peneliti melakukan uji coba pada 17 relawan yang tidur dengan jendela dan pintu terbuka. Lalu, pada malam lain, jendela dan pintu kamar ditutup rapat. Sementara itu, Mishra bersama rekannya memantau kadar karbondioksida, suhu, kebisingan, dan kelembapan.

Dalam mengukur kualitas tidur, peserta diminta untuk tidak meminum alkohol atau kafein. Para peserta juga memakai ban lengan yang mengukur suhu kulit, fluks panas, suhu tempat tidur, dan tingkat kelembapan kulit. Mereka pun memakai sensor yang bisa melacak gerakan di malam hari.Setelah penelitian tersebut selesai dilakukan, diketahui bahwa suhu kulit dan suhu tempat tidur lebih tinggi di dalam kamar tertutup daripada di kamar terbuka. Jendela dan pintu tertutup pun memiliki kebisingan yang rendah, tetapi memiliki tingkat karbondioksida yang jauh lebih tinggi. Berbanding terbalik jika jendela dan pintu dibiarkan terbuka, kadar karbondioksida-nya lebih rendah, namun dirasa lebih bising.

Dr. Nuno Canha dari University of Lisbon di Portugal pun mengungkapkan bahwa kualitas tidur dipengaruhi oleh banyak faktor, yakni kesehatan, keadaan emosional, kondisi tidur, kondisi lingkungan, tingkat kebisingan, dan juga suhu.Dengan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur ditentukan oleh kita sendiri. Mau pintu tertutup dengan mendapat ketenangan, namun menghirup karbondioksida? Atau pintu terbuka dengan mendapat kebisingan, tetapi aman dari karbondioksida? (aci)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini