PADANG - Kabut asap kian tebal di Padang. Polusi udara kian tercemar dengan adanya pembakaran rumput oleh warga di sejumlah titik. Seperti di sekitar kawasan Banda Bakali Padang. Warga setempat membakar rumput kering hingga api menjala dengan luas."Sudah jelas kabut asap, warga membakar sampah dan rumput juga. Padahal pemerintah sudah melarang membakar sampah tidak dibenarkan lagi," kata Andi, salah seorang warga Jati pada Singgalang, Jumat (4/9).
Menurutnya, membakar sampah di lokasi yang dekat dari keramaian sangat berbahaya, sebab bisa saja api menjalan ke jalan. Akibatnya lalu lalang kendaraan bisa terganggu. Di kawasan itu jarak api dengan jalan hanya 50 meter saja. Jika api membesar karena ditiup angin, bisa berbahaya bagi penggendara. Baik roda dua maupun roda empat."Kalau api besar, bisa menjalar dan menjilat kendaraa. Ini sangat berbahaya. Instansi terkait harus menindak tegas warga yang membakar rumput tersebut. Apalagi dalam masa kabut asap seperti sekarang," ujar Andi.
Pantauan Singgalang, di sepanjang Banda Bakali Jati Parak Salai hingga Jati Simpang Tamsis terdapat empat titik api yang dibuat warga. Selain itu sejumlah warga juga membakar sampah rumah tangga di depan rumah masing-masing. Kondisi itu menambah tebalnya kabut asap di sekitar pembakaran. (yuke) Editor : Eriandi
