Keluarga Cendana Restui Titiek Maju Sebagai Calon Ketum Golkar

×

Keluarga Cendana Restui Titiek Maju Sebagai Calon Ketum Golkar

Bagikan berita
Keluarga Cendana Restui Titiek Maju Sebagai Calon Ketum Golkar
Keluarga Cendana Restui Titiek Maju Sebagai Calon Ketum Golkar

[caption id="attachment_12068" align="alignnone" width="600"] Titiek Soeharto (okezone)[/caption]JAKARTA - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto akan meramaikan perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar. Bahkan, putri dari Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto itu sudah direstui pihak keluarga, atau yang dikenal dengan 'Keluarga Cendana'

Hal tersebut dikabarkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung di Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (10/12).Menurut Akbar, restu kepada Titiek disampaikan Siti Hardijanti Rukmana, anak pertama Soeharto atau kakak dari Titiek Soeharto ketika mengundang para sesepuh Golkar ke kediaman Soeharto di Cendana, Menteng, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, para sesepuh Golkar juga dimintai saran terkait pencalonan Titiek oleh perempuan yang disapa Mbak Tutut itu atas pencalonannya sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin."Itulah pertemuan di Cendana itu memang kami diundang oleh Mbak Tutut. Mbak Tutut kan bisa dikatakan kepala keluarga dari keluarga Pak Harto, menyampaikan bahwa mereka juga terpanggil untuk memperkuat Partai Golkar dan menghadapi agenda politik ke depan," katanya.

Akbar pun turut menyampaikan bagaimana dinamika yang terjadi di internal Golkar. Termasuk, adanya 31 DPD I Golkar mendukung Airlangga Hartarto menjadi ketua umum menggantikan Setya Novanto. "Saya jelaskan bahwa memang hari-hari ini, Partai Golkar sudah sebagian besar yang disebut-sebut menjadi ketum Golkar memang Airlangga," ujarnya mengutip dari okezone.Bahkan, sampai hari ini dukungan bertambah menjadi 34 DPD. "Nah, ini kan kenyataan, dengan demikian kalau ini tidak ada perubahan sampai Munaslub tentu Airlangga lah yang akan menjadi ketua umum," ungkapnya.

Meski sudah banyak yang mendukung Airlangga, Akbar menjelaskan dalam politik tidak bisa dilihat secara matematis. Menurutnya, segala kemungkinan bisa terjadi dalam satu atau dua hari ke depan."Politik ini kan tidak bisa kita lihat secara matematik, bisa saja satu dua hari ini ada perkembangan baru. Dengan adanya perkembangan baru bisa saja munculnya wakil baru," pungkasnya. (aci)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini