Kenali Penyebab Serangan Jantung dan Stroke Secara Tiba-tiba

×

Kenali Penyebab Serangan Jantung dan Stroke Secara Tiba-tiba

Bagikan berita
Kenali Penyebab Serangan Jantung dan Stroke Secara Tiba-tiba
Kenali Penyebab Serangan Jantung dan Stroke Secara Tiba-tiba

[caption id="attachment_3618" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (net)[/caption]KOLESTEROL tinggi bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tak sehat. Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah yang melampaui kadar yang normal.

Tingkat yang tinggi ini disebut kolesterol jahat yang menjadi alasan utama mengapa orang yang tampaknya sehat bisa menderita serangan jantung atau stroke di usia paruh baya.Kolesterol ini disebut dengan kolesterol LDL yaitu prediktor atas arteri yang sedang dalam proses pengerasan. Sebanyak 50% individu setengah baya memiliki arteri yang mengeras. Hal inilah yang menyebabkan mereka terkena penyakit jantung dan stroke padahal sehat-sehat saja sebelumnya.

“Setengah dari orang paruh baya yang memiliki berat badan normal dan tidak merokok atau menderita diabetes mungkin tersumbat arterinya. Untuk itu, kita perlu mendesak langkah kuat untuk menurunkan kolesterol.” ujar salah seorang periset.Seperti yang sudah dijelaskan dalam Journal of American College of Cardiology (JACC) dikatakan tingkat kolesterol yang lebih tinggi atau yang biasa disebut kolesterol jahat (LDL-C) menjadi alasan utama mengapa orang-orang yang tampak sehat-sehat saja bisa menderita serangan jantung ataupun stroke.

“Plak aterosklerotik hadir pada 50% individu paruh baya (40-54 tahun) tanpa faktor risiko kardiovaskular klasik.” kata studi tersebut melansir dari Hindustantimes, Selasa (12/12). Laporan tersebut didasarkan pada hampir 1.800 orang yang tidak memiliki faktor risiko klasik untuk penyakit jantung atau stroke.Meskipun kolesterol LDL menjadi prediktor utama, namun hal ini belum menjadi penyebab dari krisis kesehatan. “Bahkan pada orang dengan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol total yang optimal, kami mendeteksi adanya hubungan independen antara tingkat LDL-C yang beredar dan adanya aterosklerosis subklinis dan kehadirannya.” ujar Javier Sanz salah satu rekan penulis studi dari Spanyol Centro Nacional de Investigaciones Cardiovasculares Carlos III (CNIC).

Saat ini kita harus mengetahui Program Pendidikan Kolesterol Nasional AS yang menggambarkan kadar LDL-C. Jika di atas 160 mg/dL dinilai tinggi sedangkan mereka dengan kadar LDL-C 130 mg/dL sampai 159 mg/dL dianggap sebagai batas tinggi. Peneliti berpendapat bahwa para ahli harus mempertimbangkan untuk menurunkan ambang batas agar dapat memperbaiki kesehatan penduduk.“Meskipun tidak adanya faktor risiko kardiovaskular klasik dikaitkan dengan risiko kejadian kardiovaskular yang rendah, orang dengan situsi ini masih memiliki risiko memiliki serangan jantung dan stroke.” kata Leticia Fernandez-Friera seorang pemimpin penulis studi tersebut. (aci)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini