Konservasi Penyu Pariaman Dikonsep Jadi Objek Wisata Edukasi

×

Konservasi Penyu Pariaman Dikonsep Jadi Objek Wisata Edukasi

Bagikan berita
Foto Konservasi Penyu Pariaman Dikonsep Jadi Objek Wisata Edukasi
Foto Konservasi Penyu Pariaman Dikonsep Jadi Objek Wisata Edukasi

[caption id="attachment_39139" align="alignnone" width="650"]Wisatawan memberi makan induk penyu di pusat penangkaran dan konservasi penyu,  Pantai Ampalu, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman. Selain sebagai pusat penangkaran, Pemko  Pariaman juga mengembangkan UPT Konservasi Penyu sebagai destinasi wisata edukasi. (tomi syamsuar) Wisatawan memberi makan induk penyu di pusat penangkaran dan konservasi penyu, Pantai Ampalu, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman. Selain sebagai pusat penangkaran, Pemko Pariaman juga mengembangkan UPT Konservasi Penyu sebagai destinasi wisata edukasi. (tomi syamsuar)[/caption]PARIAMAN - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Penyu yang beralamat di Pantai Desa Ampalu, Kecamatan  Pariaman Utara, Kota Pariaman bukan saja sebagai pusat penangkaran, tapi juga dikembangkan sebagai  destinasi wisata, khususnya wisata edukasi (education tourism).

"UPT Konservasi Penyu konsepnya penangkaran dan wisata edukasi khusus penyu. Sudah banyak peneliti  yang melakukan penelitian di pusat penangkaran penyu Pariaman. Baik dari dalam maupun dari luar  negeri," kata Wakil Walikota Pariaman, Genius Umar, Rabu (31/8).Peneliti terdiri dari kalangan mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas di Indonesia, termasuk  dari berbagai universitas dari luar negeri serta peneliti dari lembaga pemerhati konservasi penyu  dalam dan luar negeri.

Beberapa peneliti asing bahkan ada yang menghabiskan waktunya berbulan-bulan untuk meneliti penyu di  Pariaman. Keberadaan peneliti tersebut sangat besar dampaknya bagi pariwisata daerah. Begitu pula  hasil penelitian mereka, dinilai sangat membantu untuk perbaikan program konservasi penyu di Pariaman.Kendala yang dihadapi dalam upaya konservasi penyu saat ini, salah satunya karena tingginya tingkat  kunjungan wisatawan konvensional ke UPT Konservasi Penyu. Keberadaan wisatawan dalam jumlah banyak,  dikuatirkan mengganggu dan membuat penyu di penangkaran stres.

"Konservasi penyu dalam musim-musim tertentu sangat ramai dikunjungi wisatawan konvensional, seperti  saat libur lebaran dan libur panjang. Kondisi ini dikuatirkan akan mengganggu hidup penyu dan merusak  upaya konservasi. Penyu itu butuh penangkaran yang lokasinya tenang dan sepi," kata Genius.Pemerintah daerah belum membuat kebijakan untuk membatasi jumlah kunjungan wisatawan ke UPT Konservasi  Penyu. Satu sisi, kawasan tersebut jadi daya tarik bagi wisatawan mau datang berwisata ke Pariaman.  Objek wisata alternatif serupa belum ada untuk mengalihkan wisatawan.

Pemerintah Kota Pariaman sendiri telah menyiapkan konsep pengembangan kawasan sekitar UPT Konservasi  Penyu. Antara lain pengembangan kawasan wisata hutan mangrove yang berada di belakang konservasi penyu  dan pengembangan kawasan wisata terbuka hijau di Muaro Mangguang tak jauh dari konservasi penyu.Dikembangkannya kawasan wisata di sekitar UPT Konservasi Penyu, diharapkan akan mengurangi atau bisa  mengalihkan aktivitas wisatawan konvensional yang selama ini terpusat di lokasi konservasi. Sehingga  kedepan upaya konservasi penyu lebih tepat sasaran.

Sedangkan, UPT Konservasi Penyu sendiri nantinya akan dijadikan zona inti pendukug pariwisata yang  hanya bisa diakses oleh wisatawan minat khusus. Misalnya kunjungan untuk kebutuhan penelitian atau  untuk edukasi pelajar atau lembaga yang mendukung upaya konservasi penyu. (tomi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini