Mahasiswa Asing Jatuh Cinta pada Tanah Minang

×

Mahasiswa Asing Jatuh Cinta pada Tanah Minang

Bagikan berita
Foto Mahasiswa Asing Jatuh Cinta pada Tanah Minang
Foto Mahasiswa Asing Jatuh Cinta pada Tanah Minang

[caption id="attachment_38860" align="alignnone" width="650"]Ilustrasi (net) Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Alunan alat musik pukul tradisional Minangkabau, talempong terdengar gegap gempita memenuhi bangunan berlantai dua di Jalan Nuri Air Tawar Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.

Sebanyak 12 orang mahasiswa asing peserta program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) Kementerian Luar Negeri terlihat serius mempelajari cara memainkan talempong di Sanggar Tari dan Musik Sofyani Padang."One, two, one, two, three, four," ucap Fauzi Akbar salah seorang pengajar memandu mahasiswa yang duduk di lantai memainkan talempong.

Salah seorang peserta, Nurhasanah Haji Mohd Salleh asal Brunei Darusalam terus menyimak arahan dari instruktur sembari tangannya tetap memegang alat pukul. "Ayo kita ulangi lagi ikuti saya ya, satu, dua, tiga," lanjut instruktur memberi arahan.Nurhasanah tampak kepayahan mengikuti arahan instruktur, namun tetap berupaya memainkan talempong sesuai instruksi. Sesekali ia terlihat mengusap dahi sembari menghela napas di sela-sela latihan.

"Sulit juga, tapi tak ape saya akan coba terus sampai bisa," ujarnya yang merupakan mahasiiswi Jurusan Bisnis Universiti Brunei Darussalam.Sosok yang akrab disapa Lena itu mengaku, sangat tertarik dengan kebudayaan dan kesenian Minang karena memiliki karakter yang unik dengan orang-orang yang ramah.

"Saya bukan seorang penari, juga bukan musisi dan tidak punya basis soal kesenian, tapi saya akan belajar pelan-pelan sampai mahir," lanjutnya.Setelah satu bulan berada di Padang, Lena pun mengaku takjub dengan berbagai hal, seperti budaya, keindahan alam, hingga makanannya. "Ini pengalaman berharga dalam hidup saya, apalagi ketika belajar tari para pelatih dengan sabar melatih saya sampai bisa," lanjutnya.

Lena berencana mempromosikan tari tradisional dan alat musik Padang di kampusnya ketika program beasiswa tersebut berakhir. "Saya benar-benar jatuh cinta dengan Padang dan usai program ini rencananya akan kembali berkunjung ke sini," katanya.Sementara Jack asal Selandia Baru memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap talempong hingga berhasil menyusun komposisi baru lagu-lagu terkenal menggunakan alat musik pukul itu.

Sebanyak 12 mahasiswa yang berasal dari Brunei Darusalam, Vietnam, Rusia, Azerbaizan, Fuji, Selandia Baru, hingga Papua Nugini itu mulai berlatih sejak pukul 08.00 WIB dan baru selesai pukul 17.00 WIB dengan jeda satu jam setiap hari selama tiga bulan.Pelatih talempong, Muhammad Regan Nazir menceritakan, kesulitan mengajar peserta adalah melatih tempo dan beat yang kadang terlalu cepat dan lambat karena tidak semuanya telah mengenal musik.

"Ada yang cepat pandai, sekali diajarkan langsung bisa, ada juga yang lambat, target kami tidak sampai mahir tapi minimal bisa membawakan musik tari pasambahan," terangnya.(aci)okezone1

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini