[caption id="attachment_31971" align="alignnone" width="600"]
Model menampilkan ragam fashion modifikasi pada Minangkabau Fashion Carnival yang berawal dari kawasan Danau Cimpago, Padang, Selasa (24/5) dan berakhir di Taman Budaya Sumatera Barat.(desrian eristha)[/caption]PADANG - Minangkabau Fashion Carnaval berlangsung Selasa (24/5) dan memukau warga Padang. Puluhan peserta lengkap dengan pakaian uniknya berjalan dari Danau Cimpago menuju Jalan Samudera melewati Damar, Plaza Andalas menuju Taman Budaya Sumatera Barat.
Sepanjang jalan, para peserta didampingi 12 penerima beasiswa seni budaya Indonesia (BSBI) yang menggunakan pakaian pengantinMinang modifikasi.
Mereka adalah Jack Thomas Hooker, Nguyen Thanh Binh, Leyla Qarayeva, Paul Ryanto Marcello Bari, Juliana Antozyona, Avia Mayfung Kone, Alkistis Karouli, Nurhasanah Haji Mohd Salleh, Jocob Meli Tagiyama, Trinieta Tukutukuwaca Cakautini, Jimi Koapa dan Diyanti Koroh.Dewan juri terdiri dari desainer kondang Itang Yunasz, Raizal Boeyoenq Rais, Corrie Kastubi dan Chintami Atmanagara, Ratu Anita
Soviah dan Yoyok Prasetyo.Mereka menilai peserta yang mengunakan pakaian yang desainnya menarik, unik dan rumit.
Minangkabau Fashion Carnival merupakan rangkaian dari ajang tahunan bergengsi Minangkabau Fashion Festival 2016. Acara yangberlangsung dari 23-25 Mei menampilkan fashion dari sejumlah desainer kondang ibukota dan Sumatera Barat.Kegiatan yang merupakan kerjasama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Barat dan Komunitas Desainer Etnik Indonesia(KDEI).
Ketua Umum KDEI, Raizal Boeyoenq Rais senang dengan perkembangan fashion di Sumbar. Menurutnya, dunia fashion sangat berkembang pesat di Ranah Minang ini, dibanding daerah lain di Sumatera.Fashion show pun berlangsung sukses, seperti Payakumbuh Fashion Week dan Pariaman Fashion Parade dan Indonesian Fashion Chamber. Dengan adanya wadah tersebut, para desainer muda bermunculan. (lenggo/rian)
Editor : Eriandi
