Natal dan Tahun Baru, BIM Buat Posko Terpadu Nataru

×

Natal dan Tahun Baru, BIM Buat Posko Terpadu Nataru

Bagikan berita
Foto Natal dan Tahun Baru, BIM Buat Posko Terpadu Nataru
Foto Natal dan Tahun Baru, BIM Buat Posko Terpadu Nataru

[caption id="attachment_61666" align="alignnone" width="648"] Rapat koordinasi PT AP II BIM dengan para mitra untuk persiapan pembentukan Posko Terpadu Nataru. (Ist)[/caption]PADANG - Menyambut perayaan natal dan tahun baru, PT Angkasa Pura II cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM) bersama mitra membentuk posko terpadu yang disebut Posko Nataru. Posko yang berada di selasar bandara itu efektif 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.

Eksekutif General Manager PT AP II BIM, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, posko tersebut akan memaparkan berbagai informasi penerbangan dan juga mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama natal dan tahun baru."Jadi akan ada up date data real time, baik terkait jumlah pergerakan penumpang, pesawat dan juga cargo serta informasi-informasi lainnya," bebernya.

Dwi mengakui, berdasarkan data statistik di Sumbar, sejak beberapa tahun terakhir memang tidak ada lonjakan pengguna pesawat udara di bandara itu ketika natal dan tahun baru. Tapi dikatakan, pembentukan posko sesuai dengan surat dari Kementerian Perhubungan RI. "Pembentukan posko sudah disiapkan. Ini diharapkan posko terpadu yang berisikan unsur-unsur yang diperintahkan membentuk posko dapat bersama di sana, sehingga mempermudah koordinasi," kata Dwi.Bahkan, Jumat (15/12/2017) siang, PT AP II BIM, ground handling, airlines, Otoritas Bandara Wilayah VI, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan kepolisian juga menggelar rapat koordinasi menyampaikan berbagai persiapan masing-masing. Dari pertemuan itu diketahui, tidak ada penambahan personel dari pihak kepolisian atau BKO TNI untuk pengamanan bandara. "Jadi kita hanya meningkatkan pola-pola koordinasi. Fokusnya di sana selama masa 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018 itu," terangnya.

PT AP II BIM juga sudah mewanti-wanti airlines untuk sesegeranya mengabarkan terkait delay yang panjang atau cancel (pembatalan) penerbangan, sehingga pihaknya juga dapat segera mengabarkan kepada penumpang. Tentu saja, supaya tidak terjadi keributan.Kepada penumpang juga diminta untuk selalu mengecek jadwal penerbangan. Idealnya di masa peak season (waktu ramai), butuh waktu dua jam dari check in hingga boarding.

"Penumpang jangan terlalu cepat datang, karena kelamaan di terminal, juga capek. Telat sampai juga tidak baik, karena beresiko ditinggal pesawat. Jadi idealnya dua jam sebelum keberangkatan sudah datang. Ini perkiraan jika padat, tapi kalau normal, bisa lebih cepat," terangnya.Sementara itu, sejauh ini menurutnya belum ada penambahan penerbangan atau ekstra flight. "Paling nanti nambahnya satu atau dua flight saja, tapi sepertinya lebih kepada peningkatan load factor dari biasanya sekitar 70 hingga 78 persen, meningkat jadi 90 atau 100 persen," pungkasnya. (yuni)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini