Ilustrasi. (*)[/caption]
PADANG - Pagi ini, pengguna media sosial di Padang dihebohkan sebuah video berjudul "Lelaki untuk Lelaki" di Youtube. Heboh lantaran, penyanyinya menggunakan nama salah suku di Minangkabau setelah namanya.
Penelurusan di you tube, video tersebut telah ditonton lebih dari 83 ribu kali. Bundo Wati, salah seorang pengguna medsos sangat menyesalkan munculnya video laki-laki penyuka sesama itu.
"Dulu Minang terkenal dengan alim ulama dan cendikiawan serta adat yang kuat," katanya.
Ulama besar Ranah Minang, Buya Mas'oed Abidin juga menyesalkan hal itu. Gay disampaikannya adalah pengikut umat penentang fitrah kebenaran manusia.
"Gay adalah pendurhaka terhadap Allah dan Nabi Luth. Pembawa wabah penyakit. LGBT itu wabah penyakit. Penyakit jiwa, penyakit karakter/moral, penyakit kelamin, penyakit masyarakat juga maksiat," katanya. Maka dia harus diberantas agar masyarakat tetap sehat.
"LGBT adalah virus sangat berbahaya. Tidaklah boleh dilindungi. Virus ini mesti diisolasi agar tidak menyebar," tegasnya.
Akan halnya penyanyi dengan nama bersuku Minangkabau ini diingatkan Buya untuk menelusuri siapa dia sebenarnya. Hal itu, karena sudah sangat banyak usaha untuk menghapus Minang.
Minang ditegaskannya anti pemurtadan. Minang konsekuen dengan NKRI, Minang anti komunis dan sangat mendukung keadilan pemerataan pembangunan antara pusat dan daerah sampai dibuktikan dengan PRRI. Minang pendukung kepemimpinan Dwitunggal. Minang penjaga UUD1945 secara murni.
"Begitu tegasnya Minang maka banyak orang yang benci," ujarnya.
Editor : Eriandi, S.Sos
