PAYAKUMBUH - Pungutan liar (Pungli) yang masih terjadi di Payakumbuh dalam penerimaan murid baru, tahun ajaran 2015/2016 ini menuai tudingan berbagai pihak. Bahkan pihak legislatif juga menyatakan rasa kecewa dengan kejadian tersebut.Ketua Komisi C DPRD Kota Payakumbuh Ahmad Zipfal, kepada Singgalang, Rabu (8/7), mengaku kecewa dengan Kepala Dinas Pendidikan setempat, yang tidak konsisten dengan hasil pertemuan bersama antara Komisi C dengan jajaran Dinas Pendidikan, saat membahas pelaksanaan PPDB.
"Dalam pertemuan itu, kita telah mewanti-wanti, dan juga sudah disepakati, setiap sekolah dalam melakukan penerimaan siswa baru harus sesuai dengan aturan. Berapa jumlah siswa yang tamat, harus sebanyak itu yang diterima. Dan tidak boleh ada pungutan pungutan, apakah itu uang formulir atau uang bangku, sebagai salah satu syarat untuk di terima di salah satu sekolah," ujarnya.Namun, tambahnya, kenyataannya masih ada keluhan dan laporan dari masyarakat, beberapa sekolah masih saja melakukan pungutan uang bangku, sebagai salah satu sarat untuk diterima di sekolahnya.
Menurutnya, pihak DPRD akan menelusuri laporan dari masyarakat itu. Terhadap Kepala Sekolah yang telah melakukan pungutan itu, disarankan Komisi C DPRD Payakumbuh, agar uang bangku yang dipungut itu dikembalikan kepada wali muridnya. (bule) Editor : Eriandi
