Perhatikan 7 Faktor yang Bisa Memicu Komplikasi Penyakit Diabetes

×

Perhatikan 7 Faktor yang Bisa Memicu Komplikasi Penyakit Diabetes

Bagikan berita
Foto Perhatikan 7 Faktor yang Bisa Memicu Komplikasi Penyakit Diabetes
Foto Perhatikan 7 Faktor yang Bisa Memicu Komplikasi Penyakit Diabetes

[caption id="attachment_41290" align="alignnone" width="598"] Ilustrasi (net)[/caption]BANYAK risiko komplikasi penyakit berbahaya yang timbul jika penderita diabetes tidak mengontrol gula darahnya dengan baik. Mulai dari ginjal, kerusakan saraf, gangguan penglihatan, stroke hingga penyakit jantung.

National Institute of Health (NIH) pun melaporkan, mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil adalah kunci untuk mencegah komplikasi penyakit diabetes. Namun sayang, ini tidak mudah untuk dilakukan.Meski sudah mengikuti saran dokter untuk menghindari stres, menerapkan pola makan sehat dan disiplin minum obat, terkadang glukosa darah bisa dengan mudahnya naik turun.

Salah satu cara lain untuk mengontrol kadar glukosa darah bagi para diabetesi adalah dengan mengenali faktor tidak terduga yang bisa memengaruhi naik turunnya glukosa darah. Lantas, apa saja? Berikut pemaparannya1. Mengonsumsi obat-obatan selain obat diabetes

Obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengobati penyakit lain selain diabetes bisa memperburuk kadar glukosa darah. Contoh ekstremnya adalah obat steroid (untuk mengobati gangguan autoimun atau asma), bisa membuat glukosa darah naik dengan cepat. Tidak hanya itu, pil kontrasepsi (pil KB), obat antidepresan, dan pelega hidung tersumbat juga bisa membuat glukosa darah Anda mengalami kenaikan yang sedikit lebih tinggi.Bicarakan terlebih dulu ke dokter Anda jika Anda akan mengonsumsi obat baru. Sekalipun obat tanpa resep dokter. Tanyakan apakah obat yang nantinya akan Anda konsumsi bisa berinteraksi dengan obat diabetes yang sedang Anda pakai atau tidak.

2. Sindrom serangan fajarSebagian orang dengan diabetes sering mengalami kenaikan glukosa darah di pagi hari, meskipun sebelum tidur hasil pengukuran glukosa menunjukkan normal. Hal ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon-hormon tertentu sekira pukul 3-4 pagi. Hormon tersebut menyebabkan tubuh jadi kurang sensitif pada insulin dan pada orang dengan diabetes menyebabkan kadar glukosa darah mereka naik.

Tidak hanya itu, pagi hari juga bisa membuat kadar glukosa darah Anda rendah jika malam hari sebelum tidur Anda mengonsumsi obat atau insulin terlalu banyak, atau pun kurang makan dengan cukup saat malam hari.3. Kurang tidur

Kurang istirahat di malam hari bukan hanya mempengaruhi suasana hati dan energi Anda di pagi hari, tapi juga kadar glukosa darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Diabetes Therapy, diketahui jika kurang tidur akan meningkatkan risiko Anda terkena diabetes dan kesulitan mengontrol glukosa darah serta sensitivitas insulin jika Anda sebelumnya sudah memiliki penyakit ini.Hal ini terjadi karena kurang tidur dalam jangka panjang akan menyebabkan stres kronik di tubuh, dan kapan pun kita stres kadar glukosa darah akan naik.

4. DehidrasiSiapa sangka jika dehidrasi juga nyatanya bisa menyebabkan kadar glukosa darah Anda naik dan turun. Kekurangan cairan dapat meningkatkan kadar gula darah karena sirkulasi gula jadi lebih terkonsentrasi (mengental). Sedangkan, ketika glukosa darah meningkat maka tubuh akan mengeluarkan urin lebih banyak, yang pada akhirnya bisa memicu Anda mengalami dehidrasi.

Bagi sebagian orang, penerapan aturan 8 gelas per hari mampu mencukupi asupan cairan harian mereka. Namun, orang yang memiliki berat badan berlebih dan aktif beraktivitas umumnya membutuhkan asupan cairan yang lebih besar. Itu sebabnya, penuhi asupan cairan harian sesuai dengan kebutuhan Anda. Intinya, segera minum setiap kali Anda merasa haus.5. Siklus menstruasi

Perubahan hormon saat masa premenstruasi selain membuat perubahan mood, sensasi kram, dan kembung, nyatanya juga bisa menaikkan sedikit kadar gula darah, meskipun efek ini berbeda bagi setiap orang.Beberapa wanita dengan diabetes menjadi kurang sensitif terhadap insulin pada masa ini. Biasanya kondisi ini terjadi seminggu sebelum siklus mensruasi terjadi dan akan kembali normal saat siklus menstruasi dimulai.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini