[caption id="attachment_45008" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (okezone)[/caption]KESADARAN masyarakat akan produk pangan yang aman untuk dikonsumsi masih sangat rendah. Banyak di antara kita yang tanpa sadar mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya. Dampaknya adalah masyarakat menjadi rentan terkena penyakit tak menular, seperti ginjal.
"Kasus penyakit ginjal yang dialami masyarakat banyak terkuak karena penyebab dari mengonsumsi bahan pangan yang tidak aman." tutur Penny K Lukito selaku Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Penggunaan bahan pengawet berbahaya seperti, boraks, formalin, methanil yellow, dan rhodamin b menjadi salah satu aspek tingginya beban kesehatan masyarakat Indonesia.
Hampir setiap hari masyarakat mengonsumsi makanan yang telah diberi bahan pengawet, seperti bakso, mi, kerupuk, minuman berwarna terang, dan jajanan pasar.Untuk itu, BPOM mencanangkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa). Dalam program ini masyarakat diharapkan sadar akan bahaya makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya.
Diwartakan okezone, Penny juga menambahkan masyarakat harus memperhatikan produk yang ingin dibeli sebelum dikonsumsi. Berikut adalah tips yang dapat Anda terapkan untuk memilih bahan pangan yang aman.Higienitas
Sebagai konsumen, kita harus menghindari produk pangan yang dijual di tempat tertentu. Higienitas adalah salah satu aspek yang dibutuhkan unuk memilih makanan yang layak konsumsi.Penampilan fisikCiri-ciri makanan yang mengandung bahan pengawet berbahaya adalah penampilan fisik yang mencolok. Untuk itu, jika Anda menemukan produk pangan yang berwarna terlalu mencolok, hal tersebut harus Anda waspadai.Kesegaran
Selain higienitas, kesegaran menjadi salah satu tips dalam memilih produk pangan yang aman. Semakin segar produk pangan tersebut, maka semakin besar pula jaminan memperoleh produk pangan aman konsumsi.Rasa
Bahan pengawet berbahaya yang dipakai dalam produk pangan akan terasa pahit jika dikonsumsi. Untuk itu, konsumen harus lebih berhati-hati daam memilih produk pangan. (aci)
Editor : Eriandi, S.Sos