[caption id="attachment_4709" align="alignnone" width="649"]
Ilustrasi (net)[/caption]
PADANG - Masyarakat diminta untuk tidak memotong sapi betina produktif untuk mencegah kekurangan produksi daging di Sumatera Barat. Guna mewujudkan itu, pemerintah daerah menggandeng kepolisian memberikan sosialisasi dan pendampingan ke masyarakat.Hal itu terungkap dalam pertemuan sosialisasi pengendalian pemotongan ternak Ruminansia betina produktif Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar dengan jajaran kepolisian Polda Sumbar dan kabupaten/kota serta Satpol PP di salah satu hotel di Kota Padang. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, 12-13 Juni.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang diwakili Ira Virgo Rita mengatakan, pengendalian pemotongan ternak Ruminansia betina produktif sebagai tindaklanjut dari MOU Dirjen Peternakan dengan Polri yang dilaksanakan pada Mei 2017 lalu.Ada sebanyak 17 provinsi di Indonesia yang diterapkan tindak lanjut dari MoU tersebut dan Sumatera Barat salah satunya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi didampingi Kabid Keswan Kesmavet mengatakan, banyak ditemukan di RPH sapi betina yang dipotong.Sumbar termasuk 10 besar lumbung ternak di Indonesia sehingga disiapkan sekarang. Kebutuhan daging terpenuhi, petaninya ditingkatkan sejahterannya.Dir Binmas Polda Sumbar Kombes Pol. Nasrun Fahmi menambahkan, Polda Sumbar siap membantu menyukseskan program tersebut, Binmas Polda, Kapolsek hingga Babinkantibmas.Dikatakannya di Sumbar dimiliki 840 anggota Polri Babinkantibmas yang tersebar pada 1.160 kelurahan dan desa. (syawal)
Editor : Eriandi
