Potensi Panas Bumi 29.000 MW, Dimanfaatkan Hanya 4 Persen

×

Potensi Panas Bumi 29.000 MW, Dimanfaatkan Hanya 4 Persen

Bagikan berita
Foto Potensi Panas Bumi 29.000 MW, Dimanfaatkan Hanya 4 Persen
Foto Potensi Panas Bumi 29.000 MW, Dimanfaatkan Hanya 4 Persen

[caption id="attachment_56657" align="alignnone" width="650"] Prof . DR. Maizar Rahman Ketua Dewan Riset Kementerian ESDM saat jadi pemateri dalam kuliah umum 'Tantangan Energi Global dan Indonesia.' (*) Prof . DR. Maizar Rahman Ketua Dewan Riset Kementerian ESDM saat jadi pemateri dalam kuliah umum 'Tantangan Energi Global dan Indonesia.' (*)[/caption]PADANG - Potensi panas bumi (geothermal) Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 29.000 MWh, atau setara 40 persen cadangan panas bumi dunia. Sayangnya potensi ini baru dimanfaatkan 4 persen saja.

“Letak geografis Indonesia yang berada pada jalur gunung api, membuat Indonesia memiliki potensi panas bumi yang melimpah, setara 40 persen cadangan panas bumi dunia. Jumlah setara 29.000 MW ini dapat dimanfaatkan sebagai energi terbarukan penghasil listrik,” terang Prof . DR. Maizar Rahman Ketua Dewan Riset Kementerian ESDM saat jadi pemateri dalam kuliah umum 'Tantangan Energi Global dan Indonesia' di Aula Caraka Gedung B Kampus I Universitas Bung Hatta Ulak Karang Padang, Kamis (10/8).Dikatakan Maizar yang juga Gubernur Organisasi Negara Pengekspor Minyak OPEC (2005-2008) dan Komisaris Pertamina (2006-2010) tersebut, pemerintah hanya mampu membeli Rp900/KwH.

“Sementara biaya produksinya mencapai Rp1.300/KwH sehingga investornya menjadi bingung. Di sinilah perlu kebijakan pemerintah untuk mendukung pengembangan energi ini,” terangnya lagi.Ditegaskannya pada 2100 nanti, dunia dan Indonesia tak akan bergantung lagi pada energi fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam. Namun sudah semuanya menggunakan energi matahari. Energi matahari adalah energi masa depan Indonesia. "Untuk itu, kebijakan pengembangan terhadap energi terbarukan ini amat diperlukan," ujarnya.

Wakil Dekan FTI, Yusrizal Bakar mengatakan kuliah umum ini menjadi sangat penting karena isu yang diketengahkan masih sangat hangat diperbincangkan, Dari segi kebijakan, pemerintah telah mengundangkan Perpres No.5/20016 tentang kebijakan energy nasional.“Tujuannya untuk menjamin keamanan pasokan energi dalam negeri. Beberapa sasaran kebijakan yang secara rinci diatur dalam Perpres itu adalah pada tahun 2025 terwujudnya elastisitas energy di bawah 1. Juga pengurangan porsi BBM dalam komposisi energy primer hingga 20 % dan optimalisasi bahan bakar batu bara dan gas masing-masing 33 % dan 30 % serta sisanya dengan menumbuhkan sumber energy terbarukan. (zul)

 

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini