[caption id="attachment_52783" align="alignnone" width="650"] Tim penilai mengunjungi pustaka Nagari Pangian. (*)[/caption]PADANG â Pustaka âLautan Ilmuâ Nagari Pangian Kecamatan Lintau Buo terpilih mewakili Kabupaten Tanah Datar dalam lomba Pustaka Nagari tingkat Provinsi yang diadakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar. Tim juri dari Dinas Perpustakaan Kearsipan Sumbar mengunjungi pustaka tersebut untuk melakukan penilaian, Jumat 5 Mei 2017.
Tim juri terdiri dari tiga orang dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar didampingi Yan Kasbari, Sekretaris dan pustakawan Dinas Kearsipan Kabupaten Tanah Datar disambut langsung oleh PJ walinagari Pangian Addewita, Ketua BPRN Nagari Pangian Syafrizal, Ketua Karang Taruna Nanda Anggara. Hadir juga Pengurus Pustaka Nagari Pangian yang juga anggota BPRN, Rizki Syarif.Kriteria yang ditetapkan dalam penilaian tersebut, antara lain seberapa strategis lokasi pustaka dari pemukiman, tempat ibadah, dan sekolah.
Pustaka Lautan Ilmu didirikan anak-anak muda Nagari Pangian yang tergabung dalam Garda Pemuda Pangian pada awal tahun 2014 silam. Sekelompok anak-anak muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi berkolaborasi dengan tokoh pemuda Nagari Pangian mengumpulkan buku dari para teman-teman, perantau, hingga lembaga resmi.âAwalnya pustaka ini bernama Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Anak Nagari Pangian. Selanjutnya pengurus mengembangkan jadi Pustaka Nagari bernama Pustaka Lautan Ilmu. Ke depan, pengelolaannya akan kita sinergikan dengan Karang Taruna dan anggarannya akan kita bantu dari anggaran nagari,â ujar Ketua BPRN Pangian, Syafrizal.
Sementara, Pj Wali Nagari Pangian, Addewita mengucapkan terimakasih atas dipercayanya Pustaka Lautan Ilmu mewakili Tanah Datar untuk tingkat Sumbar. Ia berharap pustaka tersebut dapat meraih prestasi di tingkat Sumbar.Kasi Pembinaan dan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera Barat, Dewi Astati mengimbau setiap nagari agar mendirikan perpustakaan nagari. Sebab, pustaka nagari merupakan jembatan bagi masyarakat menuju kecerdasan.âUsahakanlah setiap nagari minimal memiliki satu pustaka. Jadikanlah dipustaka itu sebagai pusat kegiatan, bahkan bisa juga si pustaka nagari dijadikan posyandu. Artinya, saat kegiatan posyandu berjalan, ibu-ibu bisa juga menimba ilmu dari buku-buku tentang kesehatan,â ujar Dewi Astati.(aci)
Editor : Eriandi, S.Sos