[caption id="attachment_58601" align="alignnone" width="650"]
Tumpahan minyak di perairan Pelabuhan Teluk Bayur. (givo)[/caption]PADANG - Tumpahan crude palm oil (CPO) di perairan Teluk Bayur diperkirakan tidak akan merusak lingkungan, karena minyak itu berbahan nabati yang bisa dimanfaatan ikan.
"Sedangkan terkait kelalaian, perusahaan pemilik CPO bisa diberikan sanksi Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur dan Bea Cukai," kata Wakil Gubernur Nasrul Abit, Jumat (29/9) setelah ikut memantau kondisi laut tersebut.Dikatakannya, pencemaran tidak merusak lingkungan dan menyebabkan ikan-ikan mati, bahkan ikan yang berada diperairan itu bisa memakan hasil tumpahan minyak. Sebab, tumpahan minyak itu merupakan minyak nabati.
"Yang tumpah itu berupa minyak nabati. Tidak ada mengandung bahan kimia. Jadi tidak berbahaya, jika itu solar yang tumbah mungkin sangat berbahaya bagi ekosistem laut. Selain itu pencemaran tidak akan sampai ke dasar laut sebab minyak sudah membentuk bongkahan-bongkahan, " katanya.Disebutkannya, tumpahan minyak yang membentuk bongkahan-bongkahan yang telah dilakukan pengangkatan tersebut dapat digunakan kembali. "Tumpahan minyak itu bisa dicuci lagi. Dan, bisa digunakan kembali," tuturnya. (yose) Editor : Eriandi, S.Sos
