[caption id="attachment_49320" align="alignnone" width="650"]
Mantan Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar bersama tokoh-tokoh Minang di Sydney (ist)[/caption]SYDNEY - Jarak yang begitu jauh nun di benua Australia, tidak membuat komunitas Minang lupa akan kampungnya.
Segala pikiran dan kepedulian tetap bersemi dan membara di dalam diri mereka.Hampir setiap weekend, Sabtu dan Minggu di akhir pekan selalu saja ada pertemuan membicarakan keadaan kampung dan negaranya Indonesia.
Walaupun telah hidup berpuluh tahun dan sudah punya turunan pada generasi ketiga di negara Kangguru, namun kepeduliannya tidak pernah pudar. Bagaimana situasi dan kondisi di kampung tetap dibicarakan dan menjadi topik pembahasan dalam berbagai pertemuan.Pada Minggu (12/2) di gedung Punchbowl Community Centre Sydney diadakan bincang-bincang Rang Minang yang tergabung dalam organisasi Minang Saiyo Sydney.
Tiga topik dibahas dalam silaturahim ini, pertama pembentukan panitia musyawarah pemilihan pengurus baru Minang Saiyo yang akan berakhir tahun ini, kedua menerima kunjungan mantan Ketua PWI Sumbar Basril Basyar dan ketiga melakukan Istiqosah, berdoa bersama agar Indonesia diselamatkan dari kezaliman dan kekacauan.Pembentukan panitia musyawarah Minang Saiyo yang saat ini diketuai Amri Yusra atau yang dikenal dengan panggilang Uchak berjalan lancar. Panitia memutuskan dalan satu dua minggu ke depan akan diadakan pemilihan ketua dan pengurus baru.Uchak sudah menjabat dua tahun lebih dan berakhir tahun ini. Agenda kedua mendengarkan informasi-informasi tentang keadaan kampung yang disampaikan Basril Basyar.Beberapa poin penting yang disampaikan bagaimana keadaan di kampung tentang ekonomi masyarakat, sosial politik dan termasuk informasi terkini mengenai Pilkada DKI. Ternyata informasi Pilkada ini menjadi topik yang begitu hangat, sehingga mengalir begitu banyak pertanyaan dari peserta.
Permasalahan pers juga menjadi bahan yang dipertanyakan, profesionalitas, karena mereka juga mengikuti bagaimana gonjang ganjing pers nasional. Artinya walaupun mereka jauh di rantau, keadaan di kampung dan negaranya tetap diingat dan peduli. (basril basyar)
Editor : Eriandi
