[caption id="attachment_56969" align="alignnone" width="650"]
Weno Aulia Durin (ist)[/caption]PADANG - Merujuk gempa pada Jumat (1/9) dinihari di Padang, diperlukan mitigasi bencana yang lebih sempurna lagi.
"Alhamdullah aman, namun kalau harus mengungsi ke ketinggian maka di sanalah muncul masalah," kata Weno Aulia Durin yang diperkirakan bakal maju menuju Padang 1 pada Pilkada Padang 2018 mendatang itu.Menurut dia, yang paling penting disiapkan sikap mental warga saat gempa terjadi. Kemudian kehebatan pemerintah dalam memanfaatkan teknologi. "Pada gempa dinihari itu apakah pemerintah kota sudah memanfaatkan teknologi, saya Kira belum. Ini akan kita akan aplikasi nanti," katanya di Padang, Jumat (1/9).
Karena Padang rentan bencana maka edukasi secara terukur harus dilakukan secara baik di tiap rumah tangga. "Jika dikerjakan pasti bisa,'" tambahnya.Tiap rumah tangga itu diajak untuk mengetahui risiko bencana, seperti gempa dan tsunami. "Jika selama ini yang terjadi menangis, meraung-raung dan hal baik seperti azan, harus ditingkatkan lagi bagaimana tidak panik. Ini bukan pekerjaan gampang tapi harus dipahami terus-menerus," ulas Politisi Golkar itu.
Bahkan pada aspek operasional, katanya, tiap rumah harus meletakkan satu ransel berisi keperluan praktis harian termasuk persiapan makanan. Ransel itu kata Weno siap dibawa kapan saja. "Ini pengadaannya bisa dilakukan pemerintah, lewat LSM dan CSR BUMN," kata Weno.Misalnya satu bank memberikan ransel mitigasi pada nasabahnya yang punya simpanan Rp5 atau Rp10 juta ke atas. "Banyak cara yang bisa dilakukan untuk itu jika pemerintah mau menggerakan," kata dia pula.Mitigasi lain soal lari saat gempa. Selalu terjadi di jalur evaluasi jika bertemu simpang, pasti di sana lalulintas terkunci mati. "Bayangkan betapa rendahnya mitigasi kita," sebut dia pula.Ia ingin lima tahun ke depan Pemko Padang fokus pada mitigasi itu dan ia siap bekerja jika diamanahi memimpin kota ini.
Sebelumnya gempa berkekuatan 6,2 SR berpusat di barat daya Mentawai mengagetkan warga Sumbar. Guncangan yang cukup kuat, Jumat (1/9) dinihari itu memaksa warga berhamburan keluar rumah, mencari tempat yang aman. (arief)
Editor : Eriandi, S.Sos
