13 Warga Tanah Datar Jalani Karantina di Pagaruyuang

×

13 Warga Tanah Datar Jalani Karantina di Pagaruyuang

Bagikan berita
Foto 13 Warga Tanah Datar Jalani Karantina di Pagaruyuang
Foto 13 Warga Tanah Datar Jalani Karantina di Pagaruyuang

TANAH DATAR - Sebanyak 13 warga Kabupaten Tanah Datar sejak Senin (4/5) malam menjalani masa karantina di Islamic Center, Pagaruyuang. Mereka berasal dari berbagai nagari dan terpantau memiliki kontak dekat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.‘’Kita melakukan tracking terhadap pihak-pihak yang melakukan kontak dekat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Guna memutus mata rantai penularan, kita lakukan isolasi dulu,’’ ujar Sekdakab Tanah Datar Irwandi di Batusangkar.

Menurutnya, setelah dibenahi sesuai dengan ketentuan, Islamic Center yang berada di komplek perkantoran bupati itu cukup representatif, terutama untuk melakukan hal-hal terkait dengan proses isolasi warga.Setelah dibenahi Dinas PUPR, ujar Irwandi, kini gedung Islamic Center sudah memiliki 27 kamar isolasi, sebanyak 15 kamar di lantai dua dan 12 kamar di lantai satu. Ruang karantina, katanya, terdiri dari beberapa blok yang masing-masingnya memiliki julah kamar bervariasi; empat, lima, dan tujuh kamar.

‘’Setiap kamar diisi satu pasien. DI dalamnya ada fasilitas tempat tidur, penyejuk ruangan, televisi, tong sampah, jemuran kain, kursi, meja, dan mobiler lainnya. Kita juga menyiapkan delapan unit kamar mandi dan enam buah toilet,’’ katanya.Sebanyak 13 orang ‘penghuni pertama’ gedung karantina itu sudah memasuki kamar masing-masing usai Shalat Maghrib, berasal dari Panyalaian, Batipuah, dan Sungayang.

Penyebaran terhadap 13 orang yang dikarantina itu, menurut Juru Bicara Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tanah Datar Roza Mardiah, berasal dari pasangan suami istri di Nagari Panyalaian yang terkonfirmasi positif Covid-19, sementara satu orang dari Sungayang yang turut diisolasi adalah yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang dimakamkan di Sungayang beberapa waktu lalu.‘’Selama dikarantina akan diambil sampel swab mereka guna diuji di Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand. Mereka yang menjalani karantina ini masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Jadi akan dilakukan dua kali tes swab,’’ sebut Roza.

Dijelaskan, selama berada di karantina, terhadap pasien juga akan dilakukan observasi, sampai dengan keluarkannya hasil tes swab laboratorium, guna memastikan tetap dikarantina atau dibolehkan pulang.Sebagaimana diberitakan, dari Klaster Panyalaian sudah empat orang di nagari ini terkonfirmasi positif Covid-19 ditambah dengan 14 orang paramedis RSUD Padang Panjang. Salah satu dari 14 pasien itu, diduga telah menambah pula empat orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk Kota Padang Panjang.

Klaster Panyalaian bermula dari wanita NS (29) yang sedang hamil berat, dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Dia dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang dari RSUD Padang Panjang dan dilaporkan sudah melahirkan. Kepastian soal wanita yang sebelumnya berdomisili di Jakarta itu diperoleh setelah hasil pemeriksaan swabnya positif, Minggu (25/4) sore.Wanita NS sudah berada di kampung halaman sejak dua bulan lalu dalam kondisi hamil tua. Sedangkan suaminya, PN (27) pulang pula dari Jakarta pada 21 Maret dan juga terkonfirmasi Covid-19.

Pasien itu pada 24 April dibawa berobat ke Puskesmas Kebun Sikolos, Kota Padang Panjang karena mengalami gejala demam dan batuk. Oleh pihak Puskesmas, pasien dirujuk ke RSUD Padang Panjang. Oleh pihak rumah sakit, dia pun dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang. Pada Minggu (26/4), NS sudah melahirkan dengan selamat. (musriadi)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini