1,4 Juta Ton Garam Petani untuk Konsumsi dan Industri

×

1,4 Juta Ton Garam Petani untuk Konsumsi dan Industri

Bagikan berita
Foto 1,4 Juta Ton Garam Petani untuk Konsumsi dan Industri
Foto 1,4 Juta Ton Garam Petani untuk Konsumsi dan Industri

[caption id="attachment_56245" align="alignnone" width="600"] Ilustrasi (antara)[/caption]JAKARTA - Pelaku industri siap menyerap garam produksi petani lokal sebanyak 1,4 juta ton. Diperkirakan akan ada 10 industri yang nantinya akan menyerap garam dari 100 petani lokal.

Direktur Industri Kimia Hulu Ditjen IKTA Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam mengatakan, dari total 1,4 juta ton garam yang diserap, 800.000 akan digunakan untuk garam konsumsi. Sementara sisanya, nantinya akan digunakan dan dimanfaatkan sebagai garam industri."Tepatnya gini dari 1,4 juta ton garam itu, 750.000 sampai 800.000 itu untuk konsumsi jadi kira kira 50%. Sisanya buat industri," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Nantinya lanjut Khayam, garam tersebut akan mulai diserap serentak pada periode bulan Juni-Juli. Karena pada bulan tersebut, para petani sudah mulai memanen garamnya."Biasanya serentak misalnya kalau normal itu Juni paling lambat Juli itu sudah turun," ucapnya.

Namun lanjut Khayam, dirinya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal tersebut untuk memastikan apakah cuaca hingga bulan Juni dan Juli memungkinkan untuk panen garam.Pasalnya, dalam memproduksi garam faktor cuaca menjadi kunci penting agar menghasilkan garam yang berkualitas. Jika cuaca tidak cocok, maka panen garam bisa mengalami molor atau bahkan justru bisa gagal panen.

Sebagai salah satu contohnya, pada tahun 2016 lalu cuaca disepanjang tahun tersebut tidak menentu, sehingga panen garam pada saat itu mengalami molor dari bulan Juni menjadi bulan Agustus."Nah ini kan memang berkaitan dengan BMKG. Kalau 2016 itu yang paling gagal panen itu geser panennya itu yang tadinya Juni jadi Agustus. Jadi Juni kalau normal berharap normal," jelasnya.

Sebagai informasi, kebutuhan garam nasional tahun 2018 diperkirakan sekitar 4,5 juta ton. Jumlah tersebut terdiri terdiri dari 3,7 juta ton untuk kebutuhan industri dan 800.000 ton untuk kebutuhan konsumsi.Untuk memenuhi kebutuhan industri, pemerintah telah mengeluarkan izin impor garam sebanyak 3,01 juta ton. Sementara untuk kebutuhan konsumsi nantinya akan memanfaatkan produksi dalam negeri.

Untuk kebutuhan industri, yang paling banyak menggunakan garam adalah industri klorofil alkali (CAP), industri aneka pangan dan farmasi yang seluruhnya masih harus diimpor. Pasalnya secara kualitas, belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. (aci)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini