14 Warga Dharmasraya Terlantar di Kalimantan

×

14 Warga Dharmasraya Terlantar di Kalimantan

Sebarkan artikel ini
Keluarga korban terlantar di Kalimantan, saat pertemuan di Undhari Kabupaten Dharmasraya. (roni aprianto )

PULAU PUNJUNG – Sebanyak 14 warga Dharmasraya terlantar di Kalimantan. Awalnya,  mereka berangkat ke Kalimantan untuk bekerja di salah satu perusahaan swasta di Balikpapan, Kalimantan  Timur, dengan iming – iming gaji puluhan juta rupiah.  Gelombang pertama berangkat 20 Agustus 2019 sebanyak 8 orang, kemudian gelombang kedua berangkat pula 6 orang,  27 Oktober 2019.

Setelah beberapa bulan bekerja, upah yang dijanjikan perusahaan tidak kunjung diterima. Delapan  orang yang berangkat pada gelombang petama, 7 orang melarikan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja. Kemudian 6 orang di gelombang kedua, 3 orang melarikan diri pula dari perusahaan. Sementara 4 orang lainnya masih tetap bertahan di perusahaan tersebut. Tiga orang yang melarikan diri ini, sampai sekarang masih terlantar di Balikpapan

Tujuh orang di gelombang pertama yang melarikan diri, dipulangkan ke Dharmasraya oleh Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas ) Kabupaten Sangata, Kalimantan,  pada  15 November.

Terlantarnya warga Dharmasraya ini menjadi perbincangan hangat di Group WhatShapp ” Menuju Dharmasraya 2020″ .  Berbagai opini dan usulan mencuat dalam obrolan di Group WahatShaap tersebut. Sehingga pada akhirnya diambilah kesimpulan,  para anggota group yang dimotori Pandong Spenra dan Alinas berkumpul Universitas Dharmas Indonesia ( Undari), Sabtu (30/11).

Pandong Spenra dan Alinas selaku penggagas pertemuan itu mengambil kesimpulan akan memulangkan para korban yang masih di Kalimantan, dengan cara mengumpulkan uang dari donatur yang memiliki jiwa sosial.