[caption id="attachment_25336" align="alignnone" width="550"]
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah berdialog dengan pembeli dan pedagang Pasar Raya Padang, Rabu (17/2)
(hendri nova)[/caption]PADANG - Inflasi Februari 2016 diperkirakan meningkat akibat naiknya harga beras, cabai, dan beberapa jenis produk bergejolak lainnya. Jika tidak diatasi secepatnya, inflasi Sumbar tentu bisa makin tinggi.
Oleh karena itu Bank Indonesia (BI), Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, dan pejabat terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Raya Padang. Walikota menyambangi dan berdialog dengan warga yang sedang berebut membeli beras Bulog."Berapa besarnya inflasi Februari, masih belum bisa kami dapatkan angkanya. Soalnya kenaikan harga masih berlanjut sehingga dibutuhkan pengamatan dan penghitungan yang lebih cermat," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Bimo Epyanto kepada para wartawan di sela-sela sidak, Rabu (17/2).
Menurutnya, kenaikan harga beras masih dalam terkendali. Bulog juga telah menyiapkan pasokan yang lebih banyak, sehingga masyarakat tidak usah risau dengan pasokan beras."Ada empat kapal lagi yang akan merapat di pelabuhan Teluk Bayur Padang. Interkoneksi Bulog se-Indonesia juga bisa diandalkan, untuk mengendalikan kenaikan harga beras," ujarnya.Mahalnya harga beras juga dampak dari ketatnya pemerintah terhadap masuknya beras ilegal. Biasanya beras ilegal yang dijual ke masyarakat, bisa membantu kekurangan yang terjadi.Sementara Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah mengatakan, mahalnya harga beras saat ini sangat di luar dugaan. Semua tidak sesuai dengan siklus yang terjadi selama ini.(hendri nova)
Editor : Eriandi
