260 Terduga Teroris Ditangkap, 170 Ditetapkan Tersangka

×

260 Terduga Teroris Ditangkap, 170 Ditetapkan Tersangka

Bagikan berita
Foto 260 Terduga Teroris Ditangkap, 170 Ditetapkan Tersangka
Foto 260 Terduga Teroris Ditangkap, 170 Ditetapkan Tersangka

[caption id="attachment_23026" align="alignnone" width="2270"] Ilustrasi (antara foto)[/caption]JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian merilis jumlah terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pasca-bom Surabaya beberapa bulan lalu. Sampai saat ini setidaknya sudah 260 orang ditangkap lantaran dicurigai terlibat kelompok radikalisme.

Tito menyebut penangkapan tersebut merupakan hasil penindakan jajaran Korps Bhayangkara di seluruh Indonesia. Penangkapan itu, sambung dia, merupakan upaya untuk menciptakan kondisi aman menjelang pelaksanaan Asian Games XVIII/2018."Masalah terorisme, kita sudah tangani. Tangkap sudah lebih dari 260-an, tapi tidak perlu terlalu ekspose," ujar Tito saat ditemui dalam acara senam Poco-poco di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/8).

Dari 260 terduga teroris yang diciduk, jelas dia, setidaknya ada 170 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga kuat masuk jaringan terorisme. Namun, Tito tidak memerinci secara detail siapa saja pihak yang dijerat dan dibebaskan."Ada 200-an ya, 170-an yang tersangka," tutur mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Penangkapan terduga teroris ini bertambah dari segi jumlah. Pasalnya dalam catatan Okezone, pada Juli lalu, Densus 88 telah melakukan penangkapan terhadap 200 terduga terorisme pasca-bom Surabaya. Bahkan, 20 di antaranya harus ditembak mati karena melawan petugas.Tito sebelumnya menjelaskan, tindakan tegas jajarannya merupakan salah satu cara untuk membuat para anggota kelompok teroris di Indonesia menjadi jera. Mengingat, menurut dia, para terduga teroris bukanlah pelaku kejahatan biasa, sehingga penindakannya harus dengan cara luar biasa.

"Kami berhadapan bukan dengan pelaku biasa, pelaku yang mereka siap mati. Oleh karena itu, jangan mengambil risiko. Kalau mereka mengancam petugas, membahayakan masyarakat, itu diatur PBB," papar Tito.Diwartakan okezone, setidaknya ada beberapa rentetan ledakan bom yang terjadi di Surabaya pada awal Mei 2018. Di antaranya di tiga gereja yang berada di Surabaya, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.

Setelah terjadi ledakan di rumah susun (rusun) belakang Polsek Taman Sepanjang, Sidoarjo. Kemudian aksi bom bunuh diri kembali terjadi di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. (aci)

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini