[caption id="attachment_50103" align="alignnone" width="650"]
Tim SAR bersama TNI, Polri dan masyarakat mengevakuasi mobil tertimbun longsor. (BNPB)[/caption]JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat, sepanjang 2017 terjadi 2.271 kali bencana alam yang menyebabkan 372 korban meninggal dunia dan 3,45 juta jiwa mengungsi.
"Selain itu, ada 44.539 unit rumah rusak dan 1.999 unit fasilitas umum mengalami kerusakan," ujar Kepala Pusat Data informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (21/12).Bencana alam yang terjadi di sepanjang 2017 berupa bencana banjir, angin puting beliung dan longsor. Sedangkan yang paling menelan korban adalah bencana longsor. "Bencana yang paling dominan tetap becana banjir, longsor, puting beliung sekitar 93% dan longsor adalah bencana yang paling banyak korban jiwa," ucapnya.
Sementara itu, bencana gempa bumi yang terjadi sepanjang 2017 ada sebanyak 8.693 dalam satu tahun atau 718 gempa setiap bulannya data tersebut berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)."Kalau gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api kita tidak bisa memprediksi secara pasti tetapi selama 2017 berdasarkan data BMKG tercatat 8.693 gempa bumi atau rata rata 718 gempa bumi setiap bulan," katanya disadur dari okezone.
Sutopo menambahkan, gempa bumi mengguncang Tanah Air sebanyak 8.693 kali. Ada yang sifatnya merusak dan kategorinya cukup besar."Di mana gempa tadi ada yang sifatnya merusak sebanyak 19 kali, kemudian 208 gempa kekuatan di atas 5 SR dan gempa yang dirasakan sebanyak 573 kali. Ini menunjukkan wilayah Indonesia rawan gempa," ujarnya.Kemudian, ada pula sumber gempa 2,1 SR yang berasal dari samudera akibat pertemuan lempeng tektonik baik India, Australia maupun di atas Papua lempeng pasifik dan lempeng eurasia. Sedangkan di daratan, seperti Sumatera itu memanjang dari Aceh sampai Lampung hingga Jawa. (aci)
