80 Persen Klaim Obat Tradisional Sembuhkan Kanker Itu Hoax!

×

80 Persen Klaim Obat Tradisional Sembuhkan Kanker Itu Hoax!

Bagikan berita
Foto 80 Persen Klaim Obat Tradisional Sembuhkan Kanker Itu Hoax!
Foto 80 Persen Klaim Obat Tradisional Sembuhkan Kanker Itu Hoax!

JAKARTA - Masih banyak orang yang memilih pengobatan alternatif untuk mengobati kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Enggan berkonsultasi dengan dokter spesialis, mereka justru lebih memilih menggunakan obat tradisional karena dinilai lebih terjangkau, meski khasiatnya belum terbukti.Fenomena ini bisa dilihat dari semakin maraknya penjualan obat tradisional yang sering berseliweran di media sosial hingga spanduk-spanduk di pinggir jalan.

Menanggapi hal tersebut, Prof Dr dr Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, selalu Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menegaskan bahwa 80% informasi tentang obat tradisional yang beredar di tengah masyarakat Indonesia adalah hoax."Kebanyakan hoax. Pakai donk obat yang sudah terbukti, jangan obat yang belum terbukti. Pasalnya, banyak obat tradisional yang belum terbukti khasiatnya," tegasnya saat ditemui di RS Dharmais, Jakarta Barat, Kamis 6 Februari 2020.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Formularium Nasional Prof dr Iwan Dwi Prahasto, M,Med, Sc, Ph. Menurut penuturannya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan apakah obat tradisional ini memang layak dikonsumsi dan berkhasiat menyembuhkan kanker.

"Obat tradisional ini komponenannya banyak sekali, sementara penanamannya juga berbeda-beda. Bahkan, untuk spesies yang sama manfaatnya juga berbeda-berbed. Apalagi bila ditanam di tempat yang berbeda-beda pula. Semuanya itu berpengaruh," tegas Prof Iwan."Kebanyakan hoax. Pakai donk obat yang sudah terbukti, jangan obat yang belum terbukti. Pasalnya, banyak obat tradisional yang belum terbukti khasiatnya," tegasnya saat ditemui di RS Dharmais, Jakarta Barat, Kamis 6 Februari 2020.Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Formularium Nasional Prof dr Iwan Dwi Prahasto, M,Med, Sc, Ph. Menurut penuturannya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan apakah obat tradisional ini memang layak dikonsumsi dan berkhasiat menyembuhkan kanker.

"Obat tradisional ini komponennya banyak sekali, sementara penanamannya juga berbeda-beda. Bahkan, untuk spesies yang sama manfaatnya juga berbeda-berbed. Apalagi bila ditanam di tempat yang berbeda-beda pula. Semuanya itu berpengaruh," tegas Prof Iwan. (aci)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini