Abai tak Pakai Masker, Terpaksa Saya Bayar Mahal

×

Abai tak Pakai Masker, Terpaksa Saya Bayar Mahal

Bagikan berita
Foto Abai tak Pakai Masker, Terpaksa Saya Bayar Mahal
Foto Abai tak Pakai Masker, Terpaksa Saya Bayar Mahal

PADANG - Saya lalai. Akibat tidak mengunakan masker, harus saya bayar mahal, dengan menjadi pasien Covid-19. Itu disampaikan Werry Darta Taifur, Komisaris PT Semen Padang kepada Singgalang.Ya, Werry Darta Taifur pernah merasakan belas hari saya pasien Covid-19 di rumah sakit. "Seminggu hasilnya positif juga. Akhirnya dua minggu saya di rumah sakit, baru hasilnya positif," ucap Werry begitu sapaan akrab mantan Rektor Universitas Andalas ini.

Dikatakannya, kita tidak boleh lenggah. Jangan lupa pakai masker dan tingkatkan daya tahan tubuh."Memang kala itu, saya lupa pakai masker. Ada kerumunan. Ada kemungkinan saya ketemu penderita Covid-19 yang tanpa gejala (OTG). Nah, saat itu saya tak pakai masker, ditambah pula tubuh kurang fit. Ya, masuklah virus. Dua hari setelah itu saya mengalami badan panas (demam), batuk dan flu," ucap Werry yang kala itu berpikiran kalau ia ikut terpapar.

Dengan kondisi tubuhnya itu, Werry langsung mengambil langkah melakukan tes swab. Dan hasilnya positif, terpapar Covid-19."Paniklah saya kala itu. Akibat kelalaian, saya haru bayar mahal," ucap Werry yang masih bersyukur anggota keluarganya tidak ikut terpapar.

Melalui laman akun media sosialnya, Facebok Werry memaparkan kronologisnya terpapar. Tepat Jumat  (30/10), ia merasakan sesuatu yang sangat tidak enak sekali mulai dari dini hari. "Badan meriang, flu, berkeringat secara terus-terus, kerongkongan kering, perih, batuk-batuk dan lemas serta nafsu makan berkurang. Pada saat saya merasakan keadaan demikian, saya teringat pengalaman Ikhwan Matondang, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan  dan Kerjasama UIN Imam Bonjol Padang  yang menceritakan kepada saya pada 8 Oktober 2020, pengalamanya dan apa yang dirasakannya sebelum dirawat di Rumah Sakit Yosudarso  sebagai pasien covid 19.  Apa yang diceritakan dan dirasakannya itu persis sama seperti yang rasakan dan saya mulai curiga saya terpapar Covid-19," tulisnya di laman Facebook, Werry Darta Taifur.Sore harinya, Werry langsung periksa kesehatan ke Semen Padang Hospital (SPH) dan langsung diminta dr Riska Sp. Pd untuk mengikuti swab test. Hari Minggu (1/11), ia menerima pesan singkat Whatsaap dari Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, Padang Dr Andani Eka Putra yang menyatakan saya positif terinfeksi Covid-19 dengan indikasi sedang.

"Langsung saya telepon dan menanyakan apa yang harus dilakukan. Dalam, pembicaraan tersebut Dr Andani menanyakan keadaan yang saya rasakan dan keluhkan. Langsung saya jawab badan berkeringat, badan panas, flu, kerongkongan perih, batuk-batuk dan selera makan kurang. Setelah mendengar penjelasan tersebut, Dr Andani langsung menyarankan agar saya segera diisolasi di rumah sakit. Lalu saya tanyakan lagi seperti apa isolasi di rumah sakit itu. Langsung juga dijawab lagi Dr Andani keadaan pasien dikontrol dari hari ke hari, terutama lima parameter utama yang terkait dengan Covid-19. Selain dari itu akan diberi obat, diambil tindakan yang diperlukan dan pengobatan lainnya dan kalau kondisi pasien menurun atau memburuk akan dipindahkan ke Rumah Sakit Dr M. Djamil yang mempunyai peralatan pendukung perawatan yang lebih lengkap," ceritanya.

Mendengar penjelasan tersebut Werry langsung mengambil keputusan diisolasi atau dirawat di rumah sakit."Saya hubungi Prof. Dr. Musliar Kasim yang telah pernah terpapar Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Unand. Saya sampaikan saya sudah dinyatakan terpapar positif Covid-19 dan diminta diisolasi di rumah sakit. Langsung  Prof Dr Musliar Kasim menyarankan agar diisolasi saja di Rumah Sakit Unand dengan beberapa alasan yang dikemukakan waktu itu. Setelah menimbang-nimbang semua aspek, akhirnya saya ambil keputusan untuk mengikuti isolasi di SPH tempat saya mengikuti swab test," jelasnya.

Minggu, pukul 10.00 WIB, Ia sudah sampai di SPH untuk mengikuti berbagai pemeriksaan awal, seperti ronsen paru-para, jantung (EKG), ambil darah, mengukur tensi dan lain-lainnya."Saya mulai tidak dapat bertemu lagi dengan keluarga karena sudah berada di ruang khusus SPH. Setelah selesai semuanya, perawat yang memakai APD lengkap seperti astronaut itu menyampaikan kepada saya, sekarang kita sudah siap mengantar bapak ke kamar 514 dan dimana kelengkapan harian bapak? Saya jawab masih di mobil. Saya tanyakan kemana jalur untuk sampai ke kamar 514. Dijawab lagi oleh perawat dengan ramah  bahwa kita melalui lift samping kiri SPH dan berjalan kaki dari  ruang ini karena kondisi Bapak masih memungkinkan untuk berjalan kaki. Saya minta  mobil datang ke dekat tempat saya berdiri dan mengambil koper dan tas laptop untuk saya bawa ke kamar 514. Waktu saya selesai mengambil tas, saya diberi kesempatan dari jarak jauh untuk pamit dengan istri dan Atikah, putri saya. Entah apa yang mendorong istri dan anak saya  mendekat kepada saya dan minta foto sebentar," kenangnya.

Waktu istri dan anak minta berfoto itu, mulailah hal-hal negatif menyelimuti pikiran Werry, apakah ini permintaan berfoto terakhir dengan istri dan anak. Tapi ia terus tepis pikiran negatif dan langsung menenteng koper dan tas dengan bersemangat menuju lift di samping kiri Gedung SPH. Tetapi waktu berjalan menuju lift tersebut, berbagai pikiran negatif mulai  berkecamuk lagi, terbayang berbagai cerita dan tayangan nasib sedih yang menimpa pasien Covid-19, baik dari medsos, cerita teman, maupun media televisi yang sudah kenyang ditonton semenjak bulan Maret 2020."Akibat berbagai pikiran negatif  yang berkecamuk, saya tidak sadar sudah sampai di lantai V, SPH yang sudah disekat-sekat sedemikian rupa dan suasana sepi sekali. Perawat menuntun sampai ke kamar dan menyampaikan ini kamar bapak dan sebentar lagi perawat yang bertugas di lantai lima akan datang menemui bapak," ucapnya.

Setelah ditinggal perawat yang mengantarkan tersebut, tinggallah Werry sendirian di kamar 514 yang sepi dan mulai menata barang bawaan. (bersambung)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini