[caption id="attachment_13188" align="alignnone" width="3264"]
Kondisi rumah warga yang diterjang abrasi (tomy)[/caption]PARIAMAN - Delapan rumah warga Pasir Permai Desa Balai Nareh, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman terancam ambrol ke laut akibat abrasi.
Midi (38) salah seorang korban abrasi, Senin (31/8) mengatakan, kondisi itu sudah terjadi sejak awal Ramadhan lalu.Abrasi berlangsung sangat cepat. Dalam sebulan terakhir sudah hampir 20 meter tanah pantai tergerus ombak. Kini jarak ombak dengan rumah warga sekitar 2 sampai 4 meter.
"Dulu jarak rumah kami dengan pantai cukup jauh, sekitar 25 meter. Sejak terjadi abrasi jaraknya kini hanya sekitar 2 sampai 4 meter saja," kata Midi.Sementara, Kepala Desa Balai Nareh, Ridwan AS mengatakan, peristiwa abrasi yang mengancam pemukiman warganya sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah.
Namun, sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya. Bahkan, proposal yang diminta pemerintah daerah melalui dinas terkait sejak lama dikirimkan."Laporan kejadian dan proposal sudah lama kita ajukan kepada pemerintah daerah. Ada sejumlah dinas yang minta proposal, namun belum ada tindaklanjut," kata Ridwan.Ridwan berharap, pemerintah daerah segera mencarikan solusi untuk mengatasi dampak abrasi yang kini mengancam pemukiman warganya.Kalaupun belum ada anggaran untuk pembangunan pengaman berupa batu grip, minimal sementara diupayakan menyelamatkan rumah warga dulu dengan pengaman sementara. (tomi)
Editor : Eriandi, S.Sos
