PADANG – Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS), Prof Isril Berd menyebutkan ada 40 titik di Padang mengalami banjir atau sekitar empat hektare . Pada umumnya banjir terjadi di daerah yang terletak di kawasan dataran rendah atau wilayah cekungan.
Alhasil, setiap hujan menguyur dengan intensitas cukup tinggi atau ringan tapi lama mengakibatkan wilayah tersebut langganan banjir.
“Dari 649, 96 KM2 luas kota Padang sekitar empat hektare di antaranya banjir. Daerah yang mengalami banjir tersebut terpencar-pencar di beberapa tempat,” ucap Isril Berd usai melakukan peninjauan kelapangan.
Program penanggulangan banjir Pemko Padang belum maksimal, sebab intensitas air yang datang tak mampu ditampung lagi.
“Drainase sudah diperbaiki. Kalau terjadi banjir, berarti belum mampu mengatasi banjir,” kata Isril Berd menganalisis.
Padang dilalui enam Daerah Aliran Sungai, yakni, Air Dingin, Air Timbalun, Batang Arau, Batang Kandis, Batang Kuranji dan Sungai Pisang.
Semuanya berhulu dan bermuara di Kota Padang. DAS tersebut melalui pusat permukiman batang Harau, Kuranji dan Air. Lihatlah yang sering langganan banjir wilayah yang dilalui DAS besar.
Untuk itu ia menyarankan agar Pemko Padang membuat drainase yang lebih besar, disesuaikan dengan jumlah air yang datang ke Kota Padang. (lenggo)
