[caption id="attachment_26311" align="alignnone" width="426"]
Ilustrasi (net)[/caption]JAKARTA - Gempa bumi tektonik mengguncang Kepulauan Mentawai dan sejumlah daerah Sumbar, Selasa (21/6) sekitar pukul 21.10 WIB.
Getaran gempa dengan kekuatan 5,0 SR pada koordinat 2.23 LS dan 99.40 BT, tepatnya di laut pada jarak 67 kilometer arah selatan Muara Siberut pada kedalaman hiposenter 15 kilometer.Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulisnya mengatakan, efek gempa yang didasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan wilayah terdampak bencana tersebut antara lain Pulau Sipora dan Siberut yang merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas IV MMI.
Sementara di Pulau Pagai Selatan, Pulau Pagai Utara, Pulau Tanah Bala, Padang, Painan, dan Pariaman merasakan guncangan yang dirasakan pada skala intensitas II-III MMI. Artinya gempa ini dirasakan, tetapi tidak menimbulkan kerusakan dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.Sementara itu wilayah lain di pesisir pantai sepanjang Sumatera Barat diperkirakan merasakan guncangan dalam skala intensitas II MMI. Meskipun banyak warga Mentawai dilaporkan berlarian menyelamatkan diri ke perbukitan, tetapi hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini disebabkan aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia dengan hiposenter terletak di Zona megathrust.Karena hiposenter berada di kedalaman 15 kilometer, maka gempa disebut sebagai gempa dangkal, sehingga wajar jika guncangannya dirasakan cukup kuat di Kepulauan Mentawai dan sekitarnya.(yuni)Editor : Eriandi
