Ahli Infrastruktur dan Jago Pemberdayaan Masyarakat

×

Ahli Infrastruktur dan Jago Pemberdayaan Masyarakat

Bagikan berita
Ahli Infrastruktur dan Jago Pemberdayaan Masyarakat
Ahli Infrastruktur dan Jago Pemberdayaan Masyarakat

[caption id="attachment_7183" align="alignnone" width="649"]Mulyadi (tengah) bersama sejumlah tokoh masyarakat usaimeninjau pembangunan jalan rabat beton di Nagari Geragahan, Agam yang didanai PPIP. Jalan itu sebelumnya dibuka lewat dana PNPM. (*) Mulyadi (tengah) bersama sejumlah tokoh masyarakat usaimeninjau pembangunan jalan rabat beton di Nagari Geragahan, Agam yang didanai PPIP. Jalan itu sebelumnya dibuka lewat dana PNPM. (*)[/caption]PADANG - Warga di lingkungan RT 03/RW 04 Kelurahan Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang senang setelah saluran drainase dibangun di sana, akhir 2014. Hampir dua belas tahun warga setempat menunggu salur an drainase hadir di sana.

"Sekarang lega kami. Saluran drainase lancar sampai ke tempat pembuangan (sungai). sebelumnya, saluran drainase tersumbat di bahagian muaranya. Terima kasih pemerintah. Hebat PNPM Mandiri Perkotaan. Mengerti betul kebutuhan masyarakat," kata Pak Zai kepada Singgalang , Rabu (3/6) di Padang.Tak hanya di lingkungan RT 03/RW 04 saja merasakan manfaat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, di daerah lainnya juga demikian. Yang dibangun itu, bukan pula ditentukan dari pusat melainkan usulan dari masyarakat.

"PNPM Perkotaan Di Lubuk Buaya, sudah banyak yang dibangun, mulai saluran drainase, jalan lingkung dan lainnya sesuai dengan kondisi rill masyarakat. Masyarakat pun dilibatkan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Lubuk Buaya, Chairil Nasty.Bahkan untuk lingkup lebih luas di Kecamatan Koto Tangah, program yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat ini sudah banyak melekat hampir di setiap sudut daerah.

"Tidak bisa saya sebut satu per satu. Pokoknya banyaklah manfaat yang dirasakan masyarakat. Masyarakat justru menanti program serupa karena pola kerjanya menjadikan masyarakat sebagai subjek bukan objek pembangunan," tambah Sekretaris LPM Kecamatan Koto Tangah, Medo Fernando.Yang membuat Medo penasaran, siapa, perancang program yang kental nilai-nilai pemberdayaan masyarakat itu? Sebab, dia optimis, jika pola-pola pemberdayaan masyarakat diterapkan dalam pembangunan di bidang apa pun, suatu daerah akan maju pesat.

"Sumbar atau kabupaten/kota di Sumbar, optimis bisa lari kencang mengejar ketertinggalan dari provinsi tetangga. Ini mumpung musim Pilkada, kita rindu pemimpin yang jago pemberdayaan masyarakat ini," ujar Medo kepada Singgalang.Bak gayung bersambut, anggota DPRD Sumbar Novrizon menyebut orang yang dimaksud adalah Mulyadi, Wakil Ketua Komisi VII DPR. Sebelum manggung di Senayan pada 2009, Mulyadi adalah konsultan perencana sekaligus salah satu aktor yang mendesain PNPM Perkotaan.

Novrizon sudah lama tahu sosok Mulyadi termasuk kiprah yang dilakoni jauh sebelum bergabung dengan Partai Demokrat. Putra asli Bukik Apik, Bukittinggi ini, tidak hanya ahli infrastruktur tapi juga jago pemberdayaan masyarakat."Bisa kita lihat hasil pembangunan ala PNPM Perkotaan yang ada di kota maupun di kabupaten, memuaskan. Masyarakat senang. Saya hakkul yakin, bila Sumbar dipimpin oleh figur yang memiliki perpaduan antara jago infrastruktur dan jago pemberdayaan masyar akat Sumbar bisa lebih baik dan terdepan di Sumatera," kata Novrizon yang sebelumnya dikenal sebagai aktivis LSM.

Mantan koordinator konsultan PNPM Mandiri Perdesaan untuk Provinsi Sumbar, Ari Candra Kurnia, juga membenarkan, Mulyadi adalah ahlinya pemberdayaan masyarakat. Sebab, Mulyadi termasuk aktor yang mendisain program pemberdayaan masyarakat terutama PNPM Perkotaan. Sebelumnya bernama P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan).Program pemberdayaan ini terus berkembang hingga ke seluruh sudut daerah. Sangat dikenal dan didambakan terus pola kerjanya oleh masyarakat. Buah dari PNPM Perkotaan sudah banyak pula dinikmati termasuk Sumbar. Tak hanya ada di kota tapi juga di kabupaten.

"Pola kerjanya sama dengan PNPM Mandiri Perdesaan, lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Berlandaskan kebutuhan daerah, bukan keinginan beberapa orang atau kelompok. Yang beda hanya leader sektornya. Kalau PNPM Mandiri Perkotaan berada di Kementerian Pekerjaan Umum sedang PNPM Mandiri Perdesaan berada di Kementerian Dalam Negeri," terang Ari.Tak heran, ketika diskusi dengan relawan di Posko Pemenangan, Senin (1/6), relawan terkejut dan makin kagum dengan pria yang pembawaannya tenang itu. Sebab Mulyadi bercerita soal kiprahnya selama ini, baik sebagai wakil rakyat maupun kiprah di dunia pemberdayaan masyarakat.

Untuk SumbarPNPM Mandiri Perkotaan bukan sekadar membagikan dana bantuan langsung masyarakat (BLM) saja kepada masyarakat. Melainkan wadah pembelajaran bagi masyarakat terhadap nilai dan etika yang luhur.

Masyarakat dibimbing untuk membangun kemitraan dalam mewujudkan keinginan bersama dalam rangka meningkatkan keberdayaan dan kemandirian.Dari data untuk Sumbar, sejak 2006 telah dikucurkan BLM dari berbagai program baik reguler maupun program-program lanjutan sebagai stimulan Rp374 miliar lebih. Terdiri dari APBN Rp277 miliar dan Rp97 miliar lebih sebagai bentuk sharing pemerintah kota/kabupaten (APBD). BLM tersebut telah dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan penanggulangan kemiskinan, yang secara garis besar terdiri dari kegiatan fisik/lingkungan, ekonomi dan sosial.

Editor : Eriandi, S.Sos
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini