[caption id="attachment_71207" align="alignnone" width="599"]
Air zamzam dilabeli #2019gantipresiden untuk jemaah haji. (*)[/caption]JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Perindo, Ahmad Rofiq menyayangkan adanya air zamzam berlabel #2019GantiPresiden yang dibagikan kepada jamaah haji. Menurut Rofiq perbuatan tersebut merusak khusuknya suasana ibadah haji.
"Cara-cara seperti ini merusak suasana beribadah yang sedang dilakukan oleh ummat Islam," ujar Rofiq kepada Okezone, Sabtu (1/9/2018).Rofiq bahkan menganggap cara-cara seperti ini tak hanya merusak etika dalam beragama, namun juga etika dalam berdemokrasi.
"Ini cara-cara pengecut yang jauh dari etika beragama dan berdemokrasi. Ini tindakan yang sangat murahan dan jauh dari nilai-nilai keadaban dalam membangun tatanan demokrasi yang dalam konteks sesungguhnya," tutur Rofiq.Rofiq berharap masalah ini diusut secara tuntas sehingga tidak ada lagi etika berpolitik yang dimanipulasi untuk menebar kebencian antarumat beragama.
"Bangsa ini dibangun dengan pengorbanan yang tulus dari para pendahulu. Jangan dikotori dengan cara-cara terhormat begini untuk merebut kekuasaan. Terlalu mahal," tegasnya.Sebagaimana diketahui, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dihebohkan tersebarnya foto-foto kemasan air zamzam yang bertulis #2019gantipresiden. Foto itu pun viral di Tanah Air lantaran terjadi saat jamaah sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.Petugas PPIH pun langsung melakukan penelusuran dan mendalami siapa dalang di balik aksi tersebut. Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat mengatakan, berdasarkan info bidang pengawasan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) bahwa air zamzam yang ditempeli stiker tagar diberikan ke jamaah haji furoda yang pulang melalui terminal Internasional Bandara King Abdul Aziz Jeddah.Sementara, hasil temuan Kabid Pengawasan PIHK di PPIH Arab Saudi Mulyo Widodo, informasi didapat dari jamaah furoda yang ikut salah satu travel, bahwa zamzam itu memang sudah tertempel tulisan tagar 2019 ganti presiden, dan dibagikan ke haji nonkloter.
"Setelah tim mencari tahu dan dapat informasi dari jamaah. Jumlahnya secara valid kita tidak tahu berapa. Tapi kita telusuri memang ada (pembagian zamzam ke haji nonkloter)," kata Mulyo. (aci)
