[caption id="attachment_4313" align="alignnone" width="650"] Ilustrasi (net)[/caption]PADANG - Akademisi dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Andalas, Ranny Emilia menilai skripsi menjadi pilihan bagi mahasiswa yang bercita-cita bukan jadi seorang ilmuwan.
"Ada baiknya skripsi menjadi pilihan dengan catatan mahasiswa tersebut memilih evaluasi tugas akhirnya yang setara kompetensinya dengan skripsi tersebut," katanya, Selasa (9/6).Skripsi pada dasarnya berfungsi untuk menilai penguasaan calon lulusan atas bidang ilmu yang ditekuni, terkait dengan bidang kajian, teori, metode, dan daya analisa.
Pada kenyataannya tidak semua mahasiswa yang berminat untuk menjadi ilmuwan semisal dosen atau peneliti."Bagi yang tidak berminat tersebut tentunya tidak adil bila memaksakan untuk menyelesaikan studi dengan skripsi," imbuhnya.
Meskipun begitu bagi mahasiswa yang tidak mengambil skripsi tersebut telah ada memilih metode lain untuk mengujikan kompetensi keilmuwannya."Sebagai contoh di universitas Australia, program master diberikan dua macam bentuk metode untuk menyelesaikan studinya," sebutnya.Kedua macam metode tersebut yakni pembuatan mini karya tulis dan penelitian langsung.Khusus untuk mahasiswa yang ingin mengambil profesi menjadi dosen pilihan melakukan penelitian merupakan suatu kewajiban.
Sebab menjadi dosen mengharuskan mahasiswa tersebut melakukan penguasaan pada suatu bidang ilmu. (*/aci)sumber:antara
Editor : Eriandi