PADANG - Selasa pagi, (5/1) mobil pembawa vaksin pencegah corona sampai di kantor Dinas Kesehatan Sumbar. Mobil box tersebut dikawal ketat pihak kepolisian bersenjata lengkap. Mobil itu didatangkan dari Biofarma Bandung melalui jalur darat.Dalam mobil box itu terdapat sebanyak 36.920 dosis, yang akan disuntikkan untuk tenaga kesehatan dan petugas pendamping kesehatan.
Pejabat terkait dan wartawan baik cetak, online dan televisi lokal serta nasional menyambut kedatangan vaksin tersebut. Sejumlah masyarakat pun penasaran ingin menyaksikan vaksin yang terbungkus rapi dalam dus berwarna putih tersebut."Alah tibo vaksin untuk mencegah corona," kata Rio, seorang warga pada warga lainnya.
Dia pun masuk ke kawasan Dinas Kesehatan Sumbar, untuk menyaksikan penyimpanan vaksin di instalasi farmasi Dinkes Sumbar.Selaku warga yang taat aturan pemerintah dia mengaku tak sabar untuk segera mendapatkan vaksin. Harapannya dia dan keluarga bisa terhindar dari virus Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan untuk tahap walan vaksinasi Covid-19 akan diberikan untuk nakes pada 13 Januari 2021. Vaksin Sinovac ini harus disuntikkan dua kali.Dikatakannya, SDM Kesehatan adalah berbagai profesi yang kerjanya berkaitan dengan bidang kesehatan. Tidak hanya tenaga kesehatan seperti dokter, bidan atau perawat saja, tetapi juga cleaning service di Rumah Sakit, tukang masak, sopir ambulance, tenaga londry, tenaga keamanan RS dan banyak yang lainnya.
Arry menjelaskan SDM kesehatan adalah yang paling beresiko atau rentan terpapar COVID-19. Mereka bekerja di Rumah Sakit dengan kemungkinan kontak yang tinggi dengan pasien COVID-19."Seluruh nakes harus kita amankan. Kalau mereka banyak sakit atau jadi korban Covid-19 apalagi sampai meninggal tentu akan menyusahkan karena perannya paling vital dalam pemutusan rantai penyebaran covid," terang Arry.
Menurutnya tenaga kesehatan yang terdaftar di Sumbar saat ini berjumlah sekitar 27 ribuan orang. Jika dihitung profesi lain yang masuk dalam SDM kesehatan, diperkirakan jumlahnya bisa mencapai 30-ribuan orang."Kami masih terus memperbaharui data yang ada karena mereka yang divaksinasi nanti harus jelas nama dan alamat serta Nomor Induk Kependudukan (NIK)," katanya.
Namun, menurutnya tidak semua yang akan mendapatkan vaksinasi karena mereka yang sudah pernah positif tidak akan diberikan suntikan vaksin lagi karena dinilai telah memiliki imunitas alami terhadap Covid-19.Proses vaksinasi masih menunggu kebijakan dari pusat karena informasinya ada beberapa hal yang harus dipastikan telah ada, misalnya Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Tanpa itu, vaksin yang telah sampai di daerah tidak bisa digunakan untuk vaksinasi. "Karena itu kami masih menunggu," katanya.Sembari menunggu izin penggunaan dari BPOM RI, vaksin pencegah Covid-19 itu disimpan dalam ruangan khusus dengan suhu berkisar 2-8 derajat celcius.
Taat ProkesKepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswadi mengingatkan meski vaksin sudah tiba, masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan.
"Jangan mentang sudah divaksin masyarakat sudah merasa aman dan tidak menerapkan protokol kesehatan," terang dia.Terpisah Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan vaksinasi adalah salah satu upaya untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19.
Editor : Eriandi