Alasan Medis di Balik Larangan Tidur Saat Lepas Landas

×

Alasan Medis di Balik Larangan Tidur Saat Lepas Landas

Bagikan berita
Foto Alasan Medis di Balik Larangan Tidur Saat Lepas Landas
Foto Alasan Medis di Balik Larangan Tidur Saat Lepas Landas

[caption id="attachment_43547" align="alignnone" width="800"] Ilustrasi (okezone)[/caption]SAAT melakukan perjalanan dengan pesawat terbang tentu Anda terbiasa dengan imbauan awak kabin agar Anda terjaga atau tidak tidur terketika pesawat hendak mendarat atau tinggal landas.

Ternyata, permintaan tersebut beralasan, lho. Salah satunya, demi kesehatan telinga Anda.Tidur selama perjalanan memang merupakan hal yang lumrah. Entah karena mengantuk sungguhan, membuang rasa bosan akibat lamanya durasi, atau justru mencegah mabuk, hingga mengatasi fobia perjalanan. Namun, jangan sampai tertidur saat pesawat lepas landas atau mendarat, ya.

Pasalnya, hal ini bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kerusakan serius pada telinga. Salah satu alasannya, terdapat perubahan tekanan udara yang sangat cepat dalam kabin terlebih ketika pendaratan atau lepas landas. Nah, jika dalam waktu tersebut Anda tertidur, secara tidak langsung, telinga akan menerima tekanan udara yang berubah dengan cepat.“Perubahan ketinggian posisi pesawat secara cepat akan berpengaruh pada tekanan udara di telinga. Hal ini akan mengakibatkan kondisi vakum pada buluh eustachius yang membuat telinga terasa seperti tersumbat,” ungkap Angel Chalmers, seorang ahli medis.

Masalahnya, ketika tidur, otot-otot yang seharusnya relaks jadi tidak dapat bekerja secara maksimal. Berbeda halnya ketika Anda dalam posisi sadar atau terjaga. Secara alami, tubuh akan memberikan repons untuk menyeimbangkan tekanan pada gendang telinga. Akibatnya pun beragam. Mulai dari rasa pusing, infeksi telinga, pendarahan hidung, kerusakan gendang telinga, hingga gangguan pendengaran.Di sisi lain ada beberapa cara untuk menghindari kondisi telinga tersumbat saat penerbangan. Ini meliputi mengunyah permen karet, minum air putih, atau mengisap lolipop. Adapun gerakan menelan atau menguap, akan membantu membuka tabung eustachius, sehingga udara akan mengalir masuk atau keluar dari telinga tengah. Cara ini akan membantu menyeimbangkan tekanan di kedua sisi gendang telinga. (aci)

Baca juga:

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini