[caption id="attachment_77843" align="alignnone" width="640"]
Alumni Ponpes Nurul Ikhlas melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sumbar. (guspa)[/caption]PADANG - Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Nurul Ikhlas, Tanah Datar, meminta Kapolda Sumbar untuk mengambil alih penyidikan kasus penganiayaan dan pembunuhan terhadap santri Ponpes Nurul Ikhlas, Rhobi Al Halim.
Permintaan tersebut disampaikan Haprizal Roji, koordinator aksi unjuk rasa alumni ponpes bersama keluarga korban di Mapolda Sumbar, Rabu (20/3). Setelah berorasi di depan Mapolda, Roji bersama beberapa orang temannya diajak untuk berdialog dengan pejabat Polda terkait.Santri Pondok Pesantren Nurul Ikhlas, Rhobi Al Halim, (17) jadi korban kekerasan antar sesama santri pada Februari dan Senin (18/2) meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Roji, penyidikan kasus di Polres Padang Panjang lamban dan tidak ada kejelasan proses penyidikan kasusnya. "Saya sudah tanyakan pada penyidiknya, tapi belum ada kejelasan,"ujarnya.Jika permintaan tersebut tidak ditangapi Polda, pihaknya akan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan melaporkan kinerja Polres Padang Panjang serta Polda Sumbar. "Jika tidak ditangapi, minggu depan kita berangkat ke Jakarta dan melaporkan pada Kapolri,"ujar Roji. (guspa) Editor : Eriandi
