Alun Pacah Talua, Balai Selayo Sudah Digenangi Air 

×

Alun Pacah Talua, Balai Selayo Sudah Digenangi Air 

Bagikan berita
Alun Pacah Talua, Balai Selayo Sudah Digenangi Air 
Alun Pacah Talua, Balai Selayo Sudah Digenangi Air 

 [caption id="attachment_47583" align="alignnone" width="650"]Kondisi banjir Batang Lembang, Kamis (5/1), para siswa dan Guru SMA Negeri 1 Kubung di evakuasi dengan perahu karet. (rusmel)  Kondisi banjir Batang Lembang, Kamis (5/1), para siswa dan Guru SMA Negeri 1 Kubung di evakuasi dengan perahu karet. (rusmel) [/caption]

 AROSUKA-Hujan belum reda, bahkan cenderung bertahan dalam rintik yang rapat. Sekira pukul 07.00 pada Kamis (5/1) pagi, pasar tradisional di Nagari Selayo yang kala itu merupakan hari balai, terus tetap menjadi lokasi transaksi kebutuhan harian bagi warga sekitar.

Nurma (45), warga Alahan Panjang yang telah lebih dulu menggelar dagangan berupa cabai merah dan sayuran, komoditi hasil pertanian, belum juga  'pecah telor'. Belum ada pengunjung balai yang mendekati lapak dagangannya untuk membeli cabai atau tomat yang dijualnya.Di tengah menunggu konsumen membeli sayuran yang dijualnya, sekitar setengah jam setelahnya, Nurma tiba-tiba menjadi sibuk. Tempat dagangan sayuran yang dilapisi selembar tikar plastic mendadak seperti dijilati lidah air. Ia menjadi tersentak ketika menyadi dirinya seperti dikelilingi oleh air yang mulai naik di pasar tersebut. “ Aneh saja rasanya, karena tidak pernah air tergenang di pasar Selayo selama ini. Rupanya banjir sampai ke pasar ini,” tuturnya nyaris tidak percaya.

Reaksi Nurma nyaris sama dengan pedagang dan pengunjung pasar lainnya. Rata-rata mereka tidak percaya air besar menggenangi lokasi pasar yang berada persis di tepi jalan raya Solok-Padang. Bahkan kawasan Batang Lembang yang konon menjadi penyeban terjadinya banjir, justru berada di tepi jalan sebelah. “ Ini pertama kali kita melihat pasar Selayo sampai digenangi air,” ujar Rahmat, pedagang sate yang tetap melayani pembeli.Namun oleh warga setempat, Weni (53), mengaku tidak merasa aneh, karena banjir Batang Lembang yang sampai melimpah ke kawasan balai tersebut merupakan luapan banjir siklus lima belasan tahun. “ Dulu pernah terjadi banjir besar 2002. Tinggi air mencapai 1 meter lebih dan juga menyeberang jalan raya,” ujarnya.

Dodi (26),  pemuda Salayo menuturkan lonjakan  air mulai merambah rumah warga di  Jorong Galanggang Tangah sekitar pukul 07.30 Wib. Hujan yang kunjung berhenti terus meluapkan air hingga kepermukaan jalan raya Solok-Padang. " Air seperti melimpah ke balai (Selayo), sama seperti yang terjadi tahun 2002 lalu,” sebutnya.

Genangan air dengan ketinggian sekitar 90 cm tampak menggenangi setiap sudut kawasan di Jorong Galanggang Tangah. Mulai dari kawasan Badenah hingga ke Kalampayan dan lapangan Saribulan Salayo, ketinggian air hampir satu meter. Terutama di perumahan Polsek Kubung, ketinggiannya hampir seleher orang dewasa,” Jelasnya.Sejak pukul 07.30 Wib, aktifitas lalu lintas dari Kotobaru-Salayo macet total hingga pukul 16.00 Wib. Keadaan mulai berangsur pulih ketika berebut petang, sekitar pukul 17.30 Wib.

Warga Bawahjao,  Selayo Erni (45) membeberkan, banjir memang menyapu setiap rumah. Namun  masyarakat umumnya bisa  menyelamatkan benda-benda berharga yang terdapat di dalam rumah. "Kalau barang hanyut itu pasti ada. Tetapi banjir sekrang datangnya pada pagi hari, jadi bisa berbenah,” ujarnya.

Menurut Erni, banjir layaknya menjadi bencana langganan di Nagari Selayo. Ketika curah hujan tinggi, semua masyarakat sudah bersiap-siap untuk mengemasi barang-barang. Apalagi hujan selama dua hari berutur-turut, batang Lembang diyakini akan meluap. "Kalau hujan sudah dua hari, pasti terjadi banjir. Begitu setiap tahun terjadi di sini," sebutnya.Meluapnya air Batang Lembang,  juga dipicu oleh melimpahnya aliran Batang Gawan  dari kawasan Sawah Pasir, Nagari Kotobaru. Puncaknya terjadi sekitar pukul 09.00 Wib, ratusan rumah di Nagari Salayo dan Kotobaru direndam banjir. Puluhan hektare sawah milik warga di dua Nagari tersebut tak luput dari genangan air. “ Hujan memang belum reda, tetapi pada pukul 07.30 kami masih mengopi di kedai Simpang Selayo, “ sebut Yan (53) warga setempat.

Akibat luapan banjir, aktivitas jual beli di pasar Selayo tetap berlangsung. Meski tingkat kunjungan pasar cenderung menrurun, namun pedagang kebutuhan harian terus melayani pembeli yang tetap melangkah pelan diantara genangan air. Nyaris tidak ada gangguan akibat banjir Batang Lembang, kecuali rintik hujan tetap merinai mengawal aliran Batang Lembang.

Sementara di bantaran sungai,  terlihat  rumah penduduk seperti beradadalam genangan air. Hampir sebanyak 3000 3.000 jiwa warga yang bermukim di kawasan Rawang Sari dan Kalampayan, tidak luput dari  genangan air. Bahkan, untuk keluar dari kepungan banjir, masyarakat, lansia dan anak-anak yang terperangkap, sekitar pukul 10,00 WIB mulai dievakuasi oleh petugas BPBD dengan menggunakan tiga unit perabu karet.Kondisi serupa tampak mencolok di Jorong Simpang, Jorong Lubukaguang di Nagari Koto Baru. Air nyaris sampai sebahu pria dewasa,  juga memporak-porandakan isi rumah warga mematikan aktifitas masyarakat dan melumpuhkan lalu lintas.

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini