Anak Sejarah Bikin Sejarah di Luar Bidangnya

×

Anak Sejarah Bikin Sejarah di Luar Bidangnya

Bagikan berita
Foto Anak Sejarah Bikin Sejarah di Luar Bidangnya
Foto Anak Sejarah Bikin Sejarah di Luar Bidangnya

 PADANG- Lulusan jurusan Pendidikan Sejarah IKIP/UNP tidak hanya menjadi guru sejarah di SMP, SMK, MAN, SMK da Perguruan Tinggi, banyak diantaranya yang sukses di bidang lain selain menjadi guru dan dosen. Ini menandakan pendidikan sejarah telah membentuk lulusannya ber wawasan luas sehingga mampu memanfaatkan secara maksimal peluang dan potensi yang ada.

Hal itu terungkap dalam acara Temu Alumni Sejarah di aula Universitas PGRI Sumbar (UPGRISBA) di Gunung Pangilun Padang Minggu (22/5) kemarin. Temu Alumni itu memilih tema Reuni Sejarah, Bincang Silaturrahmi, Alumni Sejarah Membuat Sejarah dengan menghadiri beberapa role model alumni menjadi pembicara tentang perjuangan "membuat sejarah" di negeri ini.Mereka itu adalah Aisiah, Barlius, dan Herwiza Erman dan Khairul Jasmi. Aisiah dan Erwiza adalah alumni yang sukses di bidang akademik karena berhasil meraih gelar doktor dalam usia belia keduanya sekarang adalah dosen. Sedangkan Barlius adalah adalah alumnus Sejarah IKIP yang sekarang menjadi orang nomor satu di Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Sementara Khairul Jasmi atau Kaje adalah salah seorang wartawan nasional yang sukses sehingga hampir 10 tahun ini menduduki jabatan Pimpinan Redaksi (Pemred) Harian Singgalang. Kini bahkan Kaje menduduki jabatan komisaris PT Semen Padang.

Mayoritas lulusan IKIP menjadi guru mulai sekolah menengah pertama sampai atas dan kejuruan bahkan banyak yang dipercayai menjadi Kepala Sekolah. "Dari jumlah kepala sekolah SMP dan SMA Sumbar, 20 persen diantaranya adalah lulusan sejarah " kata Kepala SMA Sijunjung, Syafruddin "Ucok" yang juga ketua MKKS, organisasi para Kepsek Sumbar.Karir guru, kepsek dan dosen itu memang jalurnya alumni IKIP dan UNP. Tapi diantara alumni ada yang melompat dan menyimpang. Yang melompat diantara menjadi pejabat di pemerintahan sebut saja Erwin Umar, M.Khudri dan Dedi Henidal yang sedang dan pernah menduduki jabatan eselon 2.

Sekarang yang paling menggembirakan alumni sejarah adalah dengan duduknya Barlius, Alumni IKIP tahun 1989 menjadi Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat.Pada acara itu Barlius menyebutkan tamat IKIP dia langsung menjadi guru SMA, beberapa kali menjadi Kepala SMA terakhir SMA 1 Padang. "Salah satu kunci keberhasilan kita adalah bekerja dengan memberikan contoh, keteladanan itu lebih efektif daripada memerintah " katanya.

Khairul Jasmi mengungkapkan ke unikan sejarah hidupnya yang tidak punya cita cita."Dimana tibanya saja, pokoknya di ikuti saja kemana arah minat hidup ini" katanya.Khairul memakai istilah "Penyimpangan dari Pola Umum", karakter masyarakat Eropa setelah Renaisanche satu babakan sejarah Eropa yang pernah di pelajari. " Saya lulus jadi PNS sebagai guru sejarah di SMA, SK saya antar ke sekolah itu, tapi saya tak balik balik lagi, saya lebih suka jadi wartawan " kata Kaje.

Meluncurlah cerita Kaje tentang kewartawanannya, mulai dari harian Semangat, Berita Buana, Republika dan terakhir menjadi Pemred koran terkemuka Sumbar Harian Singgalang dan hobinya sebagai penulis buku terutama novel sejarah. Tak lupa pula dia menceritakan gajinya di Berita Buana dan Republika,royalti penjualan buku nya untuk beli mobil termasuk bagaimana dia membiarkan anak anaknya berkembang sesuai bakatnya.

"Dari pengalaman hidup saya, komitmen yang paling penting adalah fokus dengan pekerjaan kita. Ketika saya jadi wartawan, saya fokus, kalau menulis buku saya khusuk begitu juga ketika rapat komisaris saya serius" kata Kaje yang mengaku juga dipercaya menjadi pengurus MUI Sumbar, LKAAM dan Dean Pendidikan Sumbar.Aisiah dan Herwiza juga menyampaikan beberapa hal tentang perjuangan masing masing dibidang akademik.

"Saya sangat bersyukur mendapat pendidikan sejarah karena ilmu sejarah sangat universal sehingga mengembangkan wawasan kita se luas luasnya " kata Sejarawan Pertambangan ini.Bagi alumni, paparan role model yang menjadi pembicara dalam acara itu dijadikan motivasi untuk bisa pula menikmati sukses. "Saya bangga menjadi alumni sejarah IKIP, jauh lebih bermanfaat dan menyenangkan " kata Hanura Rusli. (kud)

Editor : Eriandi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Ganefri
Terkini