PADANG - Komisi II DPRD Padang mengunjungi UPT Terminal Koto Lalang, Senin (14/12), dalam menyikapi persoalan truk yang parkir di sepanjang jalan dan menanyakan retribusinya."Kita menyorot soal truk yang masih bebas parkir di jalan. Jika itu dibiarkan, maka resikonya sangat besar bagi pengendara lain," ujar Wakil Ketua DPRD Padang, Ilham Maulana.
Ia mengatakan, masalah truk yang ngetem di luar terminal perlu ditertibkan. Supaya korban tak muncul dan lalu lintas tak terganggu. Jika perlu, pengusaha truk panggil.Selain itu, UPT Terminal dapat bekerja sama dengan PT Semen, PT Pelindo soal truk ini. Bagaimana jalan keluarnya mesti dicarikan.
"Jangan sampai masalah truk tak dituntaskan, resikonya mengancam nyawa pengendara," ucap Ketua DPC Demokrat Padang ini.Selanjutnya, Komisi II DPRD Padang itu menanyakan realisasi PAD yang tercapai dan berapa targetnya.
Sementara, Kepala UPT Terminal Koto Lalang, Marjohan mengatakan masalah truk parkir dijalan, UPT telah sampaikan pada sopir. Namun mereka masih bandel juga."Kita telah surati dan nyinyir sampaikan agar tak ngetem di badan jalan. Mereka masih susah diatur. Jalan keluarnya, kita kerja sama dengan aparat menindaknya. Supaya lalu lintas tak terganggu dan keselamatan pengendara lain terwujud," paparnya.Ia juga telah komunikasi dengan aparat soal hal ini dan SOP penertibannya tentu di tangan mereka. Lalu, soal kerja sama dengan pihak lain, telah dilakukan UPT dan pihak bersangkutan seperti PT Pelindo, PT Semen sedang membuat regulasinya. Agar kesamaan persepsi ada dan masalah truk tak menjadi kendala pengendara.Untuk PAD yang tercapai lanjutnya angkanya telah 45 persen dari target Rp1,5 M yang diberikan.
"Tahun lalu target yang diberikan Rp407 juta dan terealisasi 200 persen lebih," paparnya. (bambang)
Editor : Eriandi
