PADANG – Anggota DPRD Padang, Ilham Maulana mengatakan, dirinya dan beberapa anggota dewan lainnya menerima aspirasi dari sejumlah wali murid yang mengeluhkan tentang tidak disiplinnya penerapan prokes di sekolah-sekolah. Hal itu membuat para orangtua khawatir. Para anggota dewan pun ikut mengkhawatirkannya karena mengingat jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Padang masih relatif banyak.
“Jangan sampai para murid yang merupakan generasi penerus justru tertular. Masalah prokes di sekolah ini penting,” ujar Ilham.
Selain mendapatkan laporan, Ilham mengatakan dirinya pun sempat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah sekolah secara diam-diam (sidak). Ada setidaknya 13 sekolah yang ditinjau Ilham, mulai dari SD dan SMP.
“Saya memang menemukan sekolah-sekolah yang tak disiplin prokes itu,” tegasnya.
Dia menyebutkan, ada guru yang tak memakai masker saat mengajar, ada galon untuk mencuci tangan yang kosong, tidak ada sabun cuci tangan dan banyak pula siswa yang tak pakai masker.
“Ini sangat jelas 3 M tidak dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.
Melihat kondisi seperti itu, DPRD Padang dan dirinya secara pribadi meminta instansi terkait yakni Dinas Pendidikan Padang untuk lebih tegas pada sekolah-sekolah terkait pelaksanaan prokes.
“Tegur dan berikan sanksi pada sekolah yang lalai apalagi acuh tak acuh pada prokes. Dinas Pendidikan harus tegas,” ujarnya.
Menurut Ilham, sejak belajar tatap muka belum dimulai, DPRD Padang telah mewanti-wanti Dinas Pendidikan Kota Padang untuk melakukan pengawasan ketat terhadap penerapan prokes di sekolah-sekolah.
“Sekarang sudah 2 bulan dilaksanakan. Evaluasilah dan kami ingatkan perketatlah pengawasan. Prokes harus dilakukan dengan ketat,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika memang tidak cukup dengan dana BOS, DPRD Padang siap menganggarkan dana untuk penyediaan sarana dan prasarana penunjang 3 M di sekolah-sekolah. Hal tersebut tinggal dibicarakan saja. Namun dengan catatan, kalau memang diperlukan. Bisa saja seperti tangka untuk air pencuci tangan atau keperluan lainnya.
“Kita harus melindungi para siswa kita,” ujarnya.
Dia mengatakan, pandemi sudah terjadi lebih dari setahun dan dampaknya sangat terasa, salah satunya pada perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang lalai menerapkan prokes. Apalagi, jenis varian baru covid 19 sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.
“Kita harus pastikan semuanya patuh prokes agar pandemi ini bisa kita kendalikan dan berakhir,” ujarnya. (titi)
