PADANG - Sepanjang 5 tahun terkahir angka kemiskin Sumbar terus mengalami penurunan hal tersebut sesuai data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Meski sebelumnya, kondisi Maret 2013 tingkat kemiskinan di Sumbar mencapai 8,14 persen. Namun, pada Maret pada 2015 mengalami penurunan menjadi 7,31 persen dan terakhir pada kondisi Maret 2016 turun lagi menjadi 7,09 persen atau setara 371.555 jiwa penduduk yang masih berada dibawah garis kemiskinan.“Penurunan tingkat kemiskinan di Sumbar selama 5 tahun terakhir sebesar 0,22 persen. Namun, persoalan kemiskinan bukan sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin, namun pengentasan kemiskinan harus menjadi perhatian bersama," ujar Wakil Gubernur Sumbar dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan, Rabu (14/12) di Inna Muara Hotel.
Disampaikannya, sekarang masih terdapat 10 kabupaten yang memiliki capaian tingkat kemiskinan diatas rata-rata provinsi yakni diatas 7,31 persen dan daerah yang paling tinggi capaian tingkat kemiskinan adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai.Sementara kota-kota yang memiliki capaian tingkat kemiskinan dibawah provinsi dan capaian yang paling terendah, Kota Sawahlunto dengan persentase 2,22 persen disusul Kota Padang.Selain itu kata Wagub, Sumbar masih dihadapkan dengan beberapa Kabupaten yang masuk dalam kategori daerah tertinggal yakni, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Solok Selatan. Karena itulah kawsaan tertinggal tersebut identik dengan garis kemiskinan."Untuk itu Pada tahun 2016 ini, kita menginisiasi perlu dilakukannya upaya terpadu dengan cara meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam pengentasan kemiskinan dengan cara yang sistematis, berkesinambungan dan terintegrasi antara Pemerintah provinsi dengan Kabupaten/Kota," ujarnya. (yose)
Editor : Eriandi
